Berbuat Baik Kepada Orangtua di Bulan Ramadhan

Foto Laila Marni
×

Berbuat Baik Kepada Orangtua di Bulan Ramadhan

Bagikan opini
Ilustrasi Berbuat Baik Kepada Orangtua di Bulan Ramadhan

Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah dan ampunan. Berkah itu antaranya Allah menurunkan Al-Quran sebagai pedoman dan petunjuk bagi umat manusia di bulan Ramadhan. Di bulan ini juga semua pahala ibadah dilipatgandakan dan di bulan ini pula ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan yakninya Lailatulqadar.

Tak hanya itu, umat Islam juga berkesempatan untuk dapat dihapuskan dosanya karena Bulan Ramadhan adalah bulan ampunan. Pernyataan ini berdasarkan sabda rasulullah yang berarti “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu’HR Bukhari dan Muslim.

Ramadhan tidak hanya sekadar bulan puasa tapi juga ajang untuk meningkatkan amal kebaikan. Ramadhan adalah waktu terbaik untuk melatih kesabaran, kejujuran, empati, serta kedisiplinan. Sebab di Ramadhanlah adanya waktu untuk berkumpul dengan keluarga dan orang terdekat, baik itu untuk beribadah bersama seperti tarawih ataupun momentum mendekatkan hati dengan silaturrahmi seperti berbuka bersama.

Amal yang dapat kita lakukan pun beragam, mulai dari meningkatkan ibadah sunnah, membaca Alquran, berdzikir, bersedekah dengan materi atau memberi makanan berbuka puasa untuk mereka yang membutuhkan, menyantuni anak yatim dan masih banyak lagi hal lainnya.

Hal yang juga tidak kalah penting adalah berbuat baik kepada orang tua sebagaimana yang diperintahkan Allah dalam surat Luqman ayat 14 yang berarti “Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepadaKulah kamu kembali”.

Namun betapa mirisnya, banyak anak yang memandang enteng peran orang tuanya, bahkan dengan tega berkata kasar dan bertindak tidak baik pada mereka. Padahal, Allah saja memerintahkan hambaNya untuk bertutur kata yang lembut kepada orang tua seperti dalam surat Al Isra ayat 23. “Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, serta ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.

Ada beragam cara yang bisa dilakukan oleh seorang anak untuk menunjukkan baktinya kepada orang tua, pertama, melayani dan membantu kebutuhan orang tua. Tidak sedikit di zaman sekarang kita melihat orang tua yang ditelantarkan oleh anaknya, dengan alasan mereka sibuk, mereka tidak memiliki waktu untuk merawat orang tuanya yang sakit. Mereka memilih untuk mengantarkan orang tua mereka ke panti jompo atau bahkan ada yang tidak peduli sama sekali dengan kehidupan orang tuanya yang telah senja.

Pelayanan orang tua saat kita berada dalam kandungan, melahirkan kita dengan bertaruh jiwa, menyusui dan mengasuh sampai-sampai jam tidur mereka berkurang, mencari nafkah hingga mereka tidak kenal waktu, pagi siang, malam hanya untuk memenuhi kebutuhan anaknya. Maka lantaskah bentuk pengorbanan orang tua dibalas dengan mengantarkan mereka ke panti jompo atau tidak memperdulikannya.

Banyak yang beralasan bahwa apa yang orang tua lakukan adalah sebuah tanggung jawab karena mereka yang memutuskan memiliki anak, namun tidakkah kita berpikir kita juga akan menjadi orang tua. Apa yang kita lakukan bisa jadi ditiru oleh anak, dan bagaimana rasanya ditelantarkan oleh orang yang paling kita cintai?

Cara kedua, bersikap lemah lembut dan tidak berkata kasar. Faktor usia orang tua tentunya juga menjadi pemicu banyak perubahan pada sikap mereka. Orang tua kita akan terlihat lebih nyinyir dan tidak sabaran, barangkali sesekali kita akan mendengar umpatan ataupun kata-kata yang tidak mengenakkan hati kita sebagai anak. Lantas apa boleh kita berbuat kasar pada mereka, sementara kita belajar mengenal kata dari mereka. Sebaiknya tetap berbicara dengan sopan dan penuh kasih sayang, jangan sampai membentak dan melukai hati mereka.

Bagikan

Opini lainnya
Terkini