Padang -Setelah tiga hari dinyatakan hilang terseret ombak di kawasan Pantai Ujung Batu, Kelurahan Pasia Nan Tigo, remaja berusia 15 tahun akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Jenazah korban bernama Ridho Ramadhan ditemukan sekitar pukul 09.10 WIB di perairan sekitar Pulau Bonta oleh nelayan setempat.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Padang, Hendri Zulviton, membenarkan penemuan tersebut. Ia menyatakan bahwa setelah menerima informasi dari nelayan yang melihat sosok terapung, dua unit perahu karet milik Tim SAR Gabungan segera dikerahkan untuk melakukan evakuasi. Jenazah korban berhasil dibawa ke daratan pada pukul 10.11 WIB.
“Kami menerima informasi dari nelayan pemilik bagan HNI sekitar pukul 09.10 WIB. Setelah kami pastikan kebenarannya, tim langsung bergerak cepat menjemput korban. Proses evakuasi berjalan lancar dan korban dibawa ke darat dalam kondisi meninggal dunia,” ujar Hendri Zulviton.
Ridho Ramadhan, yang merupakan anak asuh di Panti Asuhan Al Hurul Ain Wisma Indah V Tabing, dilaporkan hilang pada Minggu (20/4) sekitar pukul 16.30 WIB. Saat itu, ia tengah mandi di laut bersama tiga temannya usai berolahraga di sekitar pantai. Salah satu temannya, Ilham Sidiq (16), juga sempat terseret ombak namun berhasil diselamatkan.
Menurut keterangan saksi, korban dan Ilham berenang di lokasi berbeda dari dua temannya yang lain. Ombak yang datang tiba-tiba membuat keduanya terseret. Meski upaya penyelamatan dilakukan oleh rekan-rekan mereka, hanya Ilham yang berhasil ditarik ke daratan.
Pencarian korban dilakukan sejak hari kejadian oleh Tim Reaksi Cepat BPBD Kota Padang, bersama unsur SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, Damkar, PMI, serta masyarakat sekitar. Penyisiran dilakukan menggunakan perahu karet dan dibantu pemantauan dari udara.“Selama tiga hari kami terus melakukan penyisiran, baik di laut maupun sepanjang garis pantai. Dukungan dari berbagai unsur sangat membantu percepatan proses pencarian,” tambah Hendri.
Dengan ditemukannya korban, operasi pencarian resmi ditutup pada pukul 10.20 WIB. Korban kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Diketahui, orang tua korban berdomisili di Kanagarian Aia Dingin, Kabupaten Solok. Ayahnya, Syafbudin, merupakan seorang petani, sedangkan ibunya, Jasmanizar, adalah ibu rumah tangga.
Kejadian ini menambah daftar panjang kasus anak-anak yang menjadi korban kecelakaan laut akibat kurangnya pengawasan dan kondisi alam yang tidak bersahabat. BPBD Kota Padang mengimbau masyarakat, khususnya pengelola panti asuhan dan sekolah, agar lebih waspada ketika membawa anak-anak ke kawasan pantai.
“Kami mengimbau agar kegiatan di sekitar laut selalu memperhatikan cuaca dan kondisi ombak. Anak-anak perlu diawasi ketat, terutama ketika beraktivitas di area yang rawan,” tutup Hendri Zulviton. (der)
Editor : Eriandi