Sistem Pendidikan Islam Yang Rusak: Akankah Kita Biarkan Generasi Muda Merangkak?

Foto Fikri Alhamdi
×

Sistem Pendidikan Islam Yang Rusak: Akankah Kita Biarkan Generasi Muda Merangkak?

Bagikan opini
Ilustrasi Sistem Pendidikan Islam Yang Rusak: Akankah Kita Biarkan Generasi Muda  Merangkak?

"Education does not change the world. Education changes people, people change the world."Paulo Freire

Bayangkan jika Anda terkurung dalam sebuah kamar yang gelap gulita, tanpa seberkas cahaya yang dapat menembus dinding-dindingnya, tanpa jendela yang dapat membuka pandangan ke luar, dan tanpa pintu yang dapat memberikan akses ke kebebasan.

Inilah yang dialami oleh banyak siswa di sekolah-sekolah Islam saat ini, yang terjebak dalam sebuah sistem pendidikan yang kaku dan tidak memberikan ruang bagi kreativitas dan inovasi.

Sistem pendidikan Islam di Indonesia telah menjadi sorotan dalam beberapa tahun terakhir, dan banyak kritik yang dilontarkan terhadap sistem pendidikan ini, yang dianggap tidak mampu memberikan pendidikan yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan zaman.

Fenomena kekerasan terhadap siswa di sekolah-sekolah Islam merupakan indikasi nyata dari disfungsi sistem pendidikan Islam yang masih berlangsung hingga saat ini.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Setara Institute, pada 2020 saja, tercatat sebanyak 134 kasus kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah Islam.

Angka ini merupakan refleksi dari problematika yang masih membelit sistem pendidikan Islam, yang seharusnya menjadi wadah bagi pembentukan karakter dan moral siswa.

Kritik ini juga disuarakan oleh para ahli pendidikan dan tokoh masyarakat yang menilai bahwa sistem pengajaran Islam saat ini terlalu berorientasi pada penghafalan dan pengulangan, sehingga tidak memberikan ruang bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif.

Hal ini menunjukkan bahwa sistem pendidikan Islam masih perlu melakukan reformasi dan inovasi untuk meningkatkan kualitas dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif dan humanis.

Dalam konteks ini, pemikiran tokoh seperti Ali Shariati sangat relevan. Shariati, seorang teolog Iran, menekankan pentingnya kemerdekaan berpikir dan dialog dalam pendidikan.

Bagikan

Opini lainnya
Terkini