Istilah detoks atau detoksifikasi tubuh belakangan ini sering menjadi tren dalam dunia kesehatan dan kecantikan.
Mulai dari jus buah, suplemen herbal, hingga puasa tertentu sering diklaim mampu membersihkan racun dalam tubuh. Tapi, apa benar tubuh kita perlu detoks?
Mari kita kupas dari sudut pandang farmasi dan ilmu kesehatan yang berbasis bukti.
Berikut ini penjelasan Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (Pafi) dalam website pafibombanakab.org :Apa Itu Detoksifikasi?
Detoksifikasi adalah proses alami tubuh dalam menghilangkan zat-zat beracun, terutama melalui organ hati, ginjal, paru-paru, dan kulit. Sistem ini sudah bekerja secara otomatis tanpa perlu bantuan eksternal dalam kondisi tubuh yang sehat.
Mitos Populer Seputar Detoksifikasi
-
“Tubuh penuh racun, perlu dibersihkan dengan detoks.”
Mitos. Jika tubuh benar-benar penuh racun, itu bukan lagi urusan minum jus, tapi perlu penanganan medis. Racun yang dimaksud seringkali tidak jelas, dan istilah ini kerap dipakai untuk tujuan pemasaran. -
“Minuman detoks mempercepat pembuangan racun.”
Sebagian mitos. Minuman sehat seperti jus buah dan sayur bisa mendukung kerja organ detoks alami karena kandungan serat, antioksidan, dan vitamin. Tapi tidak secara langsung "membuang racun" seperti yang sering diklaim. -
“Detoks membuat berat badan turun cepat.”
Mitos. Penurunan berat badan dari detoks biasanya hanya kehilangan air dan massa otot, bukan lemak. Begitu pola makan kembali normal, berat badan akan kembali naik.
Fakta Ilmiah dari Kacamata Farmasi
Editor : Rahmat