Masjid Raya Sabilal Muhtadin dan Keramahan Masyarakat Banjar

×

Masjid Raya Sabilal Muhtadin dan Keramahan Masyarakat Banjar

Bagikan berita
Masjid Raya Sabilal Muhtadin
Masjid Raya Sabilal Muhtadin

BANJARMASIN – Menjelang siang, Selasa (20/8). Melangkah menuju halaman Masjid Raya Sabilal Muhtadin, di Jalan Jederal Sudirman Banjarmasin, Kalimantan Selatan, sayup-sayup terdengar suara lantunan ayat suci Alquran. Syahdu. Petugas penjaga di pintu gerbang dengan senyum ramah seperti mempersilakan masuk

Halaman masjid yang luas lengkap dengan taman-taman. Lalu lalang orang berjalan di sekitar masjid, ramai. Kendaraan pun melintas mencari jalan pintas. Dari kejauhan terlihat lima menara berdiri tegak menjaga masjid.

Terletak di jantung kota Banjarmasin, Masjid Raya Sabilal Muhtadin menjadi pusat kegiatan keislaman. Baznas dan MUI Kalimantan Selatanpun berkantor di sana. Lembaga pendidikan Islam juga tersedia.

Masjid Raya Sabilal Muhtadin adalah masjid besar. Masjid dibangun di tepi barat sungai Martapura. Menurut sejarah masjid dibangun pada 1974. Pada 1981 dibuka untuk umum.

Sabilal Muhtadin namanya. Menurut berbgaia literasi, Masjid Raya Banjarmasin ini sebagai penghormatan dan penghargaan terhadap Ulama Besar alm. Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari (1710—1812) yang selama hidupnya memperdalam dan mengembangkan agama Islam di Kerajaan Banjar atau Kalimantan Selatan sekarang ini.

Ulama besar ini tidak mahsyur hinga ke negara tetangga seperti Malaka, Filipina, Bombay, Mekkah, Madinah, Istambul dan Mesir.

Masjid Raya Sabilal Muhtadin berada di atas tanah yang luasnya 100.000 M2. Dulu merupakan kompiek Asrama Tentara Tatas. Pada waktu zaman Belanda tempat ini dikenal dengan Fort Tatas atau Benteng Tatas.

Bangunan masjid terbagi atas bangunan utama dan menar. Bangunan utama luasnya 5.250 M2, yaitu ruang tempat ibadah 3.250 M2, ruang bagian dalam yang sebagian berlantai dua, luasnya 2.000 M2. Menara masjid terdiri atas 1 menara-besar yang tingginya 45 meter, dan 4 menara kecil, yang tingginya masing-masing 21 meter . Pada bagian atas bangunan utama terdapat kubah besar dengan garis tengah 38 meter, terbuat dari bahan aluminium sheet Kalcolour ber-warna emas yang ditopang oleh su-sunan kerangka baja. Dan kubah menara-kecil garis-tengahnya 5 dan 6 meter. Di teras masjid terdapat bedug besar berhiaskan kaligrafi Alquran.

Petugas kebersihan di Masjid Raya Sabilal Muhtadin menyebut, dinding serta lantai bangunan, menara dan turap plaza, juga sebagian dari kolam, keseluruhannya berlapiskan marmer.

“Masjid selalu ramai,” katanya.

Editor : Eriandi
Bagikan

Berita Terkait
Terkini