JAKARTA - Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung mengaku banyak melakukan kesalahan sendiri saat menghadapi unggulan kedua selama China Chen Yu Fei di putaran perempat final Negara Malaysia Open 2024, Jumat.Pada laga yang berlangsung selama 40 menit di area Kuala Lumpur tersebut, Gregoria harus menelan kekalahan dua gim langsung 13-21, 17-21.
“Catatan terbesar ada di area gim pertama dikarenakan saya banyak melakukan kesalahan sendiri yang digunakan seharusnya tak saya lakukan. Karena hal itu, dalam gim kedua Chen Yu Fei terlihat kepercayaan dirinya meningkat,” ungkap Gregoria, dikutip dari keterangan singkat PP PBSI.Mengenai jalannya pertandingan, pada gim pertama, Chen sudah menguasai bola lalu ritme permainan dengan baik. Sementara Gregoria yang merupakan unggulan ketujuh di pertandingan ini terlihat kewalahan kemudian melakukan kesalahan yang menguntungkan lawan.
Sedangkan di tempat gim kedua, Gregoria terlihat mulai menemukan kepercayaan diri lagi kemudian mengantisipasi serangan-serangan sang peraih medali emas Olimpiade 2020 Tokyo itu dengan lebih tinggi baik dan juga efisien.Sempat berjuang mengejar pada poin 17-19, namun keberuntungan masih berpihak pada Chen yang pada akhirnya menghentikan pertandingan dengan skor 21-17.“Bisa dibilang dalam gim kedua saya telah mulai menemukan irama serta kontrol permainan, tapi balik lagi, saya berbagai melakukan kesalahan sendiri,” kata Gregoria.“Memang ada perbedaan kondisi lapangan hari ini tapi itu tidak alasan lantaran lawan juga merasakan. Bisa dilihat beberapa kali kami melakukan salah kontrol. Namun kemungkinan besar bedanya ia lebih lanjut sanggup cepat menguasai,” ucapannya menambahkan.
Sementara itu, Indonesia masih menyisakan satu perwakilan lagi di dalam perempat final Negara Malaysia Open 2024 hari ini, yaitu ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang sekaligus berupaya mempertahankan gelar kejuaraan juara kejuaraan BWF Super 1000 tersebut.Fajar/Rian akan berhadapan dengan unggulan pertama dengan syarat China Liang Wei Keng/Wang Chang.
Editor : Eriandi
