Sebuah video berdurasi 1 menit 52 detik viral menampilkan rekaman CCTV seorang pencuri yang masuk ke dalam sebuah klinik kecantikan di Kota Padang yang masih belum resmi dibuka. Setelah ditelisik oleh pihak kepolisian, ternyata sosok pencuri tersebut merupakan seorang office boy yang bekerja di klinik itu sendiri. Ia diarahkan untuk melakukan aksi pencurian fiktif dan telah memberikan semua keterangan serta pengakuannya kepada pihak Tim Klewang.
Kasus pencurian klinik kecantikan yang berlokasi di Jalan Sawahan Padang itu viral dan heboh di media sosial serta memunculkan beragam tanggapan dari berbagai lapisan masyarakat. Dikhawatirkan terbentuk stigma negatif bagi masyarakat luar Sumatera Barat. Setelah kasus rekayasa itu terungkap, karyawan klinik Athena Padang juga sempat menyebarkan berita bahwa personel Satreskrim Polresta Padang telah melakukan tindak kekerasan saat melakukan pemeriksaan terhadap staff office boy tersebut. Pihak Polresta Padang pun akan melakukan penyelidikan terkait tuduhan tersebut.
Pada Jumat (26/4), dokter sekaligus influencer Richard Lee memviralkan pencurian yang terjadi di klinik kecantikan miliknya itu, sembari menunjukkan rekaman CCTV. Richard membuat sayembara Rp10 juta bagi yang bisa menangkap pelaku pencurian tersebut. Pihak kepolisian langsung turun ke lapangan untuk menyelidiki kasus itu sambal berkoordinasi dengan pihak GM klink tersebut. Ia mengatakan, kasus itu telah mereka selesaikan secara damai dan kekeluargaan, padahal video tersebut baru saja diupload sekitar 10 menit saat tim Klewang datang ke TKP. Setelah mendapati pernyataan dari GM tersebut, anggota Tim Klewang juga menanyakan siapa nama pelakunya, namun GM tersebut enggan memberitahukan nama pelaku tersebut.
Melansir dari Kumparan, Rabu (1/5), Hans Pranata, staf Richard Lee, mengatakan kasus pencurian itu sudah selesai. "Sudah diselesaikan secara internal," Hans pun menjawab soal polisi yang menduga pencurian itu rekayasa belaka. "Saya kurang paham tapi sudah damai dengan pelakunya dan tidak mau perpanjang lagi," katanya. Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Peduli Sumatera Barat juga menggelar aksi unjuk rasa di klinik kecantikan milik dokter Richard Lee ini. Dalam aksinya, mahasiswa membawa sejumlah spanduk wajah Richard Lee dengan tulisan “Anda sudah rusak citra Padang. Anda tak layak berbisnis di Padang!!”. Selain itu juga ada spanduk agar izin Athena Padang dicabut.
Setelah peristiwa pencurian fiktif tersebut, banyak netizen menyerang Klinik Athena dan dr. Ricard Lee via akun instagramnya masing-masing. Hal itu justru menyebabkan turunnya citra klinik tersebut di mata masyarakat. Hal yang mungkin diprediksi oleh Klinik Athena menjadi lebih terkenal dan mendapat tanggapan positif lewat sayembara 10 juta, malah berlanjut kepada tanggapan negative. Padahal, pihak klinik dan dr. Ricard Lee telah mem-branding produk mereka sebaik mungkin lewat konten-konten inspiratif di akun youtube mereka.
Dilihat dari kacamata PR (Public Relation), ada beberapa hal yang telah dilewatkan oleh Klinik Athena dalam mem-branding produk mereka. Pihak humas atau PR seharusnya bisa memanfaatkan krisis itu untuk memperbaiki citra mereka di tengah masyarakat. Ada bebarapa strategi yang bisa dilakukan oleh PR, di antaranya mengidentifikasi akar masalah dan dampaknya, mengembangkan pesan yang jelas dan konsisten, memilih saluran komunikasi yang tepat, dan membangun hubungan dengan media dan pemangku kepentingan.Puluhan konten endorsement telah diselipkan dalam branding produk Klinik Athena dalam youtube dr. Ricard Lee, mulai dari Skincare yang tidak abal-abal dan halal, baik digunakan bagi perempuan dan laki-laki, dan kisah inspiratif dari mereka yang telah mengalami perawatan wajah dengan baik. Ricard Lee sebagai ikon atau ambasador mereka juga telah di-branding sebagai seorang yang kritis terhadap isu intoleransi di Indonesia. Hal itu banyak menuai sikap positif dari sebagian masyarakat.
Membangun sebuah citra yang baik tentu membutuhkan waktu dan proses yang Panjang. Namun, semua itu bisa hilang ketika satu peristiwa negatif muncul ke tengah permukaan publik. Inilah yang disebut dengan krisis. Semua itu bisa menurunkan citra perusahaan. Namun, krisis juga bisa menjadi alat untuk mebangun citra positif jika ditanggapi dengan strategi yang tepat.
Melihat kasus klinik Athena di Kota Padang, seharusnya tim PR mereka bisa mengiklankan produk dan kliniknya lewat komunikasi yang baik. Citra positif produk yang telah dibangun dengan jatuh bangun, bisa mereka manfaatkan untuk promosi di Kota Padang. Entah itu lewat promo atau diskon produk dan perawatan, hadiah saat grand opening langsung, dan menjalin hubungan yang baik dengan media. Namun, jika langkah yang dilakukan tidak tepat, terjadi krisis, maka juga dibutuhkan strategi lanjutan dalam menangani krisis tersebut. Dari sudut pandang Public Relation (PR), krisis yang dialami oleh Klinik Athena di Kota Padang itu masih memiliki potensi mendapat citra positif dari masyarakat. Tim PR bisa memanfaatkan simpati publik saat mereka menyelesaikan masalahnya.