Warga Bukik Ase Ubah Sampah Jadi Emas

×

Warga Bukik Ase Ubah Sampah Jadi Emas

Bagikan berita
Foto Warga Bukik Ase Ubah Sampah Jadi Emas
Foto Warga Bukik Ase Ubah Sampah Jadi Emas

Karena memiliki mimpi besar, Iwit mengaku tak hanya mengandalkan sampah dari rumah tangganya saja. Ia hampir tiap hari berkeliling mengumpulkan sampah-sampah yang bisa untuk dijual.Sedangkan En, selangkah lebih maju dibanding rekannya yang lain. Sebelum menjual botol gelas plastiknya ke bank sampah, bagian kepalanya yang keras ia potong dengan pisau cutter.

"Bagian yang kerasnya ini, bisa dibuatkan beragam souvenir, seperti tempat minuman, dompet, dan masih banyak lainnya. Dibutuhkan keterampilan merangkai tali berwarna, untuk menutupi semua bagian keras gelas kemasan," ungkapnya.Hasilnya, paling murah hasil kreasi yang ia buat bisa dijual dengan harga paling murah Rp25.000. Makin rumit dan besar souvenirnya, tentu harganya bisa lebih mahal.

"Semua keterampilan ini tentu berkat didikan bank sampah yang juga turut memasarkan hasil produk yang saya hasilkan," ungkapnya.Sementara Eko Muhardi, pendiri dan pembina Bank Sampah Pancadaya 11, Taratak Paneh, Korong Gadang, Kuranji, mengatakan melakukan penjualan sampah dua kali dalam sebulan.

"Kami mengolah sampah basah sebagai pakan maggot dan sampah kering untuk dijual kembali ke bank sampah," katanya.Untuk yang bisa diolah menjadi kerajinan, maka sampahnya diolah menjadi kerajinan tangan. Hingga kini sudah ada 63 nasabah yang sudah bergabung.

"Untuk tabungan emas, per anggota sudah ada yang sudah di atas 200.000 dan ada juga yang menabung secara langsung," ujarnya.Ia berharap pemangku kebijakan terus ikut menyadarkan masyarakat, agar rajin memilah sampah untuk dijadikan emas. Sampah mereka bernilai emas, maka dari itu jangan dibuang lagi.

Sedangkan Yusrizal KW, salah seorang pembina Bank Sampah Bukik Ase, terus berupaya mengedukasi masyarakat dan membina kebersamaan antar anggota. Salah satunya pada pertengahan Juli lalu, anggota dibawa jalan-jalan gratis ke Arau, Bukittinggi."Mereka kita sewakan mobil biar semangat pilah sampah dan setelah menjual sampah, mereka belajar tahsin," katanya.

Menurutnya, siapa saja bisa membuat bank sampah, dengan syaratnya ada minimal 20 nasabah dan dibuatkan rekening tabungan emas di Pegadaian. Uang pangkal Rp60 ribu sebagai isi awal tabungan emas. (hendri nova)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini