Lebaran di Sumbar, Andai Dulu Jalur Kereta Tak Ditutup

×

Lebaran di Sumbar, Andai Dulu Jalur Kereta Tak Ditutup

Bagikan berita
Foto Lebaran di Sumbar, Andai  Dulu Jalur Kereta Tak Ditutup
Foto Lebaran di Sumbar, Andai Dulu Jalur Kereta Tak Ditutup

Jalur kereta api di Sumbar yang terbentang sepanjang 315 Km itu sebagai berikut: Padang ke Pelabuhan Teluk  Bayur (7 Km). Lubuk Alung--Pariaman (20,9 km) dan ini dilalui setiap hari, penumpangnya warga yang bekerja dan kuliah. Beberapa tahun lalu, rel Pariaman ke Nareh sepanjang 7 Km sudah aktif kembali. Kemudian Padang--Padang Panjang (68,3 km). Rel ini aktif sampai Kayu Tanam. Selanjutnya Lembah Anai Padang Panjang adalah rel bergigi. Bukittinggi--Payakumbuh (33 km), sudah tidak aktif.Teluk  Bayur-Padang-Padang Panjang--Solok--Sawahlunto sepanjang 210 Km. Di ruas ini terdapat 33,8 Km rel bergigi. Jika panjangnya kurang 315 maka tambahannya Payakumbuh-Limbanang, Simpang Haru ke Pulau Air, Padang dan ini sudah berfungsi kembali. Sejak 1979, ada rel baru dari Bukik Putuih Teluk bayur ke PT Semen Padang sepanjang 14,5 Km yang sampai sekarang tetap aktif.  Yang tak berfungsi Kayu Tanam ke Padang Panjang dan seterusnya.

Rel bergigi yang unik dan elok untuk kereta wisata, yaitu di kawasan Lembah Anai sampai ke dekat Danau Singkarak. Inilah satu- satunya rel bergigi yang ada di Indonesia. Sekarang masih belum aktif, setelah ditutup puluhan tahun silam.Pada 2024, sesuai rencana reaktivasi rel di seluruh Sumbar akan selesai dikerjakan, dengan demikian wisata kereta bergigi, sudah bisa dijual untuk satu paket perjalanan. Jika semua rel bisa diaktifkan kembali, maka jalur dari Padang ke Singkarak, menjadi amat aduhai. Wisatawan akan bisa menyaksikan danau terbesar di Sumbar itu di atas kereta api sembari makan siang. Dari Padang Panjang ke Singkarak, jalurnya menurun dan membantang di tengah persawahan. Dari kereta bisa disaksikan panorama Gunung Marapi dan desa-desa adat. Kereta Anda akan berhenti di stasiun Batu Tebal, Nagari Batu Taba, Tanah Datar, di sana bisa dipesan  katupek yang sudah ada sejak opsir Belanda masih tegak-tegak pinggang di stasiun itu.

Siapa bisa membantu di Jakarta sana dengan jejaringnya agar semua rel ini difungsikan kembali, semua stasiun hidup kembali. Luar biasa romantisnya jika itu terjadi. Kita bisa keliling Sumbar naik kereta api.  Dan, stasiu tidak bersemak lagi, tak dingin kopi di peron, tak lapuk kursi di stasiun. Apalagi jika ada jalan tol,handeh tak dapat akal lagi. (kj) 

  

 

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini