Jauh sebelumnya, Bung Karno, Proklamator dan Presiden Indonesia pertama pernah berkata"... Berfikirlah seperti Orang Minang, bekerjalah seperti orang Jawa dan Berbicaralah seperti Orang Batak. Apakah kata-kata Bung Karno itu akan berubah hingga menghilangkan Minangkabau ? Yaitu "berfikirlah seperti orang Batak dan bicaralah seperti orang Batak. Minangnya kemudian jadi hilang?
Kini rasanya kita mulai menyembunyikan muka, saat ucapan itu kembali diperkatakan, apalagi kelak, bila melorot ke urutan keduabelas, sebab suku bangsa lain tidak tidur, mereka sedang memintal benang dan menyusun rakit untuk kemajuannya. Kalimantan Timur misalnya, sudah menyatakan akan membayar uang sekolah gratis sebesar 7,5 juta per bulan untuk setiap mahasiswa putra daerahnya
Pak Gubernur, pak Bupati dan walikota serta DPRD, saya ingin mengatakan, bahwa masa depan Sumatera Barat amat bergantung pada pembangunan sumberdaya manusianya. Bila pendidikan anak-anak kita dalam arti luas mendapat tempat yang istimewa, insya Allah masa depat Sumatera Barat masih akan cerah, karena sesungguhnya suku bangsa Minang memiliki tingkat kecerdasan yang cukup baik yang terungkap dari hasil penelitian yang saya lalukan saat menjadi Gubernur yang bekerjasama dengan UNP tahun 2007 lalu.
Apa yang kita lakukan sekarang secara sustainable, mungkin tidak langsung berbuah, tapi hasilnya dapat dipetik beberapa belas atau puluhan tahun mendatang. Namun tapi bika tak dilakukan langkah besar dan tak berkelanjutan, tentu masa depan Sumbar menjadi suram.
Karena pada bidang pendidikan itulah anak anak Minang yang sukses bersekolah dan sukses mengembangkan dirinya itulah yang kemudian memberikan kontrusi nyata bagi sukses dirinya, keluarganya dan masyarakat.
Khairul jasmi menyebut dalam datanya, bahwa 100 orang Minang menanggung 47 persen beban keluarganya.
Kini Minang masih punya dua tokoh hebat Mantan Wakil Menteri Pendidikan yang juga berkiprah dalam dunia pendidikan yang mungkin dapat di mintakan pemikirannya. Beliau adalah Prof. FAZLI DJALAL DAN Prof. MUSLIAR KASIM yang sangat paham, memiliki ilmu dan pengalaman di bidang itu. Dan tentu juga tokoh tokoh pendidik lainnya yang banyak.Menurut hemat saya, saatnya kembali di gelorakan semangat bersekolah setinggi tingginya dalam masyarakat Minang, sehingga menjadi gerakan menyeluruh yang melinatkan semua elemen sosial dan masyarakat.
Saya masih ingat kisah yang di ceritakan Gubernur Sumbar Bapak Hasan Basri Durin, betapa pedulinya tokoh tokoh dalam nagari dan sampai Wali nagari tentang pendidikan ini pada masa beliau kanak kanak, hingga sampai mendatangi dan menanyakan kepada para lulusan Sekolah Rayat dan sekolah menengah pertama, kemana rencananya akan melanjutkan studinya, hingga memperyanyakan kenapa sampai tidak bersekolah?
Tulisan ini, mungkin dapat dilewakan untuk berbagi dengan Perantau yang sedang mudik lebaran ke ranah Minang, hingga pendidikan wajah baru Minangkabau sebagai suku bangsa dan Sumatera Barat sebagai daerah Administratif Pemerintahan bisa menjadi sebuah gerakan dahsyat yang strategis.