SIMPANG AMPEK - Masyarakat mendesak aparat penegak hukum untuk segera mengusut tuntas kasus dugaan korupsi pembangunan Rumah Sakit Pratama Ujung Gading, Kecamatan Lembah Melintang, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar).
"Melihat kondisi fisik, terjadi dugaan korupsi. Penegak hukum kami harap melakukan pengusutan," kata tokoh masyarakat Ujung Gading, Dr. Zawil Huda.
Rumah Sakit Pratama itu dibangun dengan uang rakyat, miliaran rupiah nilainya. Tapi kondisinya memprihatinkan, tidak layak disebut rumah sakit.
Zawil menyebut telah menyaksikan langsung kondisi bangunan, khususnya Gedung C RS Pratama yang menurutnya sangat parah.
“Pondasi turun, tidak bisa dipakai. Ini jelas-jelas pembangunan gagal yang harus dipertanggungjawabkan,” katanya
Pengalamannya saat berobat ke rumah sakit itu memperkuat kekecewaannya. Menurutnya, pelayanan buruk dan fasilitas yang ada tidak mencerminkan statusnya sebagai rumah sakit.“Kualitasnya bahkan kalah dengan Puskesmas,” ujarnya geram.
Kondisi pelayanan pun minim. Dalam investigasi, diketahui jumlah pasien yang datang setiap hari hanya berkisar antara 10 hingga 15 orang. Kamar rawat inap yang tersedia pun tidak digunakan sesuai fungsinya.
“Untuk pasien rawat inap, tidak ada pak. Tapi fasilitasnya memang ada,” kata seorang pegawai rumah sakit yang enggan disebut namanya
Diketahui, proyek pembangunan RS Pratama ini menghabiskan dana hingga Rp24,5 miliar pada 2018 melalui Dinas Kesehatan Pasaman Barat. Belum lagi anggaran alat kesehatan (Alkes) sebesar Rp17,5 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK), serta Rp1,7 miliar untuk landscape pada 2019. Semuanya dilakukan melalui proses lelang.
Editor : Eriandi