SAWAHLUNTO-Hidup sebagai pelaku usaha mikro kecil dan menengah tidak terpisahkan dari Susi Haryati yang kini menjadi Ketua DPRD Sawahlunto.
Susi Haryati, Ketua DPRD Sawahlunto melihat kondisi ekonomi kota itu sejak dilanda Covid 19 di 2020 tidak baik-baik saja. Begitu pula terhadap ekonomi masyarakatnya yang umumnya usaha mikro kecil menengah (UMKM).
"Ekonomi memang lagi lesu, tetapi semangat pelaku UMKM tidak boleh lesu. Kita amati, itu yang terjadi di kota ini," kata Ketua DPRD Sawahlunto Susi Haryati kepada Singgalang, Selasa (29/4).
Susi paham betul kesulitan dirasakan pelaku UMKM di ekonomi yang lagi sulit saat ini. Paham, karena Susi juga bagian dari pelaku UMKM sebelum dipercaya masyarakat menjadi anggota DPRD Sawahlunto yang juga politisi dari Partai Amanat Nasional.
Menurut Ketua DPRD ini, ada sekitar 4.000 lebih pelaku UMKM di kota itu. Sebagian besar mereka berjualan makanan. Selain itu juga ada menjadi petenun Songket, peternak dan usaha jahitan. Pelaku UMKM itu pula asset dan kekuatan ekonomi masyarakat Sawahlunto.
Persoalan yang agak pelik menimpa masyarakat kota itu, terjerat rentenir. Memperoleh pinjaman dengan mudah dan tanpa proses administrasi. Tetapi proses kemudian rumit. Sebagian besar pula mereka yang bergerak dalam usaha mikro kecil menengah.Kini, DPRD Sawahlunto punya rencana mengajukan rancangan Perlindungan Masyarakat Sawahlunto dari Rentenir. Salah satu rancangan peraturan daerah (ranperda) inisiatif yang akan dibahas dan diajukan DPRD kota itu. Kini, sudah masuk dalam Propemperda 2025.
"Banyak hal yang nantinya diatur dalam ranperda Perlindungan Masyarakat dari Rentenir itu. Disitu pula DPRD mencoba berinisiatif mengajukan dan dimasukan di dalam Program Pembentukan Perda (Propemperda) 2025. Melindungi warga dari kebijakan aturan," ujar Susi.(cng)
Editor : Eriandi