Zawil menyebut adanya laporan dari BPK yang menemukan kerugian negara hingga Rp6,3 miliar akibat gagalnya pembangunan Gedung C. Anehnya, penyelidikan yang sempat dilakukan penegak hukum tiba-tiba menghilang tanpa kejelasan.
Sebagai bentuk keseriusannya, Zawil memastikan akan kembali melaporkan kasus ini kepada aparat penegak hukum di Simpang Empat dalam waktu dekat.
"Ini uang rakyat. Tidak boleh dibiarkan begitu saja. Kalau tidak ada tindakan, maka publik berhak curiga hukum sudah bisa dibeli," tutup Zawil.
Sementara itu, Kepala Kejaksaan Negeri Pasaman Barat, Muhammad Yusuf Putra, saat di hubungi mengatakan, soal RS Pratama hanya menunggu tanggal mainnya, sekarang penyidik tengah mematangkan alat bukti."Kita komit dalam memberantas dugaan korupsi yang ada di Pasbar, namun kita juga haru mengumpulkan seluruh alat bukti untuk melakukan tindakan," ujarnya (fat)
Editor : Eriandi
