The Kmers 21 Tahun, Kon21sten

×

The Kmers 21 Tahun, Kon21sten

Bagikan berita
Foto The Kmers 21 Tahun, Kon21sten
Foto The Kmers 21 Tahun, Kon21sten

Penyebab banyaknya kematian di Kanjuruhan kemaren, salah satunya karena terlambatnya dibuka pintu stadion. Padahal sudah menjadi kelaziman di pertandingan sepakbola bahwa sepuluh menit pertandingan akan berakhir, maka hampir semua pintu keluar masuk stadion sudah dibuka. Sehingga jika terjadi apa-apa, misalnya rusuh seperti di Kanjuruhan, maka penonton akan gampang menjauh dari masalah yang terjadi.Saya tak hendak mengatakan The Kmers akan mengalami banyak masalah seperti Tragedi Kanjuruhan itu. Namun saya hanya ingin mengingatkan agar Ketua atau Pengurus Fans Klub perlu berkoordinasi dengan Panpel pertandingan, dengan tim yang bertanding dan juga dengan fans klub yang lain, demi menghindarkan kejadian buruk di lapangan.

Saudara Ihsan Ketua The Kmers yang sekarang, pasti sudah memahami itu. Selain pernah dua kali memimpin Kmers, Ihsan jam terbangnya sebagai warga Kmers, juga bukan masih baru. Sejak masih mahasiswa ketika pertama The Kmers dibentuk di 14 November 2001 itu, kini pria tamatan UIN itu sudah mengantongi gelar sarjana S-2.Karena itu wajar bila Ihsan di acara puncak kemaren tetap berharap para senior yang pernah bersama-sama membesarkan The Kmers agar senantiasa mengingatkannya tentang hal-hal yang perlu dilakukan dalam memimpin The Kmers.

Ia juga merspon positif sikap dan dukungan yang diberikan Manajer SPFC Win Bernardino, Pelatih Delfiadri dan banyak pemain yang hadir.Itu sebabnya yel-yel yang diucapkan Ihsan kemaren begitu membahana dan meriah dijawab semua yang hadir. Yel-yel dimaksud adalah, Semen Padang……dijawab _Liga I_. The Kmers Mania dijawab _Satigo_ atau singkatan dari _Salam Satu Persahabatan Saudaro Kito_. Jujur, sebagai pendiri, saya bangga dan salut dengan bayi yang dulu pernah kita lahirkan 21 tahun yang lalu itu.

Lalu benar pula, bahwa Liga I adalah mutlak dan harus bagi Semen Padang saat ini. Terlepas dari belum jelasnya kelanjutan Liga Indonesia akibat Tragedi Kanjuruhan itu, namun sudah sangat layak SPFC ke Liga I. Sebagai klub galatama tertua yang tinggal sekarang ini, tempatnya SPFC memang bukan di Liga 2. Dukungan tokoh-tokoh seperti Andre Rosiade, Verry Mulyadi, Khairul Jasmi dan banyak yang lain, harusnya berbuah kepada prestasi SPFC naik ke Liga 2.Di sinilah peranan maksimal fans sangat dibutuhkan untuk mendukung prestasi timnya. Di sinilah ketegaran dan kekokohan The Kmers dan fans klub yang lain diharapkan untuk mendukung SPFC. Maju terus The Kmers. Prinsip Setia Sampai Mati Untuk Semen Padang, semoga bukan hanya isapan jempol semata.

(Penulis adalah Pendiri dan Ketua Umum Pertama The Kmers)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini