Sumbar membutuhkan pimpinan atau kepala daerah dengan kriteria seperti apa? Pertanyaan seperti itu tentu akan muncul jelang perhelatan Pilgub 2024 ini. Pertanyaan demikian hanya bisa terjawab dengan memperjelas persoalan seperti apa ataukah apa yang diharapkan masyarakat Sumatera Barat. Bila kita urai tentu banyak permasalahan yang terjadi atau dihadapi masyarakat atau daerah Sumatra Barat.
Permasalah utama dapat di bagi setidaknya dalam beberapa aspek, di antaranya ;1) persoalan sumberdaya manusia, 2) persoalan pembangunan dan infrastruktur 3) persoalan pelestarian kekayaan sosial budaya 4) persoalan alam dan lingkungan. 5) persoalan peningkatan ekonomi masyarakat.
Setidaknya lima soal dan bengkalai tersebut yang akan jadi tugas bagi gubernur dan wakil gubernur terpilih nantinya. Pemilihan gubernur dan wakil gubernur periode ke depan betul-betul diharapkan menghasilkan orang atau tokoh yang "campin" dalam menyelesaikan atau setidaknya mendorong terjadinya kemajuan dan perbaikan pada lima persoalan pokok.
Mengingat berat tanggung jawab gubernur dan wakil gubernur Sumbar ke depan, masyarakat Sumbar harus betul menjadikan ini sebagai wacana dan diskursus publik. Jangan lagi pemilihan kepala daerah ini berlaku seperti pemilu dan pilkada kebanyakan yang hanya jadi perhelatan demokrasi prosedural musiman.
Pemilih harus betul-betul bersikap kritis dan realistis terhadap calon yang mampu menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada. Jangan lagi jadikan pemilih hanya sebagai alat elektoral dengan berbagai kampanye "lips service no guarantee". " Rancak digambar, umbuak jo pitih" atau terkenal jelang Pilkada saja karena gencarnya baliho. Atau juga terpilih karena fanatisme membabi buta.
Setidaknya calon gubernur dan wakil gubernur Sumbar ke depan memiliki beberapa kemampuan dan pengetahuan pokok. Di antaranya, memahami persoalan dan arah pembangunan daerah secara baik, memiliki visi yang jelas, rasional dan terukur, memiliki kemampuan loby, negosiasi dan berjejaring baik nasional dan internasional.
Semua kita sudah paham banyak persoalan yang harus dikerjakan.. Termasuk kondisi masyarakat Sumbar di daerah dan di rantau. Di perantauan masyarakat Sumbar yang notabene dominan suku Minangkabau mengalami tantangan ekonomi yang luar biasa akibat berbagai perubahan sosial yang terjadi. Di kampung halaman bencana alam berdampak terhadap kehidupan ekonomi. Belum lagi persoalan ekonomi nasional yang akan jadi beban dan tantangan hidup.Demikian juga kemampuan bersaing orang Minang di perantauan dan dalam kontek kebangsaan kian menurun.. Betapa daerah ini seperti makin ketinggalan. Jadi semua persoalan tidak bisa hanya diselesaikan dengan satu aspek saja. Persoalan-persoalan pembangunan dan lingkungan tidak cukup dipikirkan dan dikaji dari sudut moralitas, budaya dan agama saja. Persoalan pembangunan betul-betul dikaji dan diteliti serta dibuat perencanaan. Selain itu dibutuhkan lobi dan negosiasi dengan berbagai pihak untuk menggerakkan modal baik dengan pemerintah pusat ataupun swasta.
Persoalan-persoalan sumberdaya manusia dan kualitas manusia Sumbar juga harus diatasi dengan program-program yang jelas. Kepala daerahnya juga harus mampu membangun komunikasi dengan lintas stakeholder. Kemudian mampu menggerakkan stakeholder yang ada dengan komunikasi politiknya.
Untuk menghasilkan kepemimpinan daerah atau gubernur dan wakil gubernur seperti kriteria di atas tentu tidaklah mudah. Pemilih harus juga jeli dalam melihat kapasitas calon gubernur dan wakil gubernur yang akan dipilih. Tentu tidak semua kriteria dimiliki oleh masing-masing calon. Setidaknya melalui kombinasi dan perpaduan antara calon gubernur dan wakil gubernur dapat kita peroleh kriteria yang mendekati harapan ideal nantinya. (*)