Jakarta, Singgalang - Berperan sebagai Isyana di Sinetron Roda Roda Gila yang tayang di SCTV membuat Esta Pramanita merasa tertantang. Dia pun mengaku selalu takut pas syuting, karena banyak adegan yang memacu adrenalin.“Naik motor susah. Aku kurang kuat bawa motor. Buat naik motor Ninja agak berat. Aku harus bisa, karena ceritanya sudah bisa membonceng Nando. Bawanya aja belum bisa ini disuruh bonceng, selama syuting selalu takut," kata Esta dalam wawancara virtual beberapa waktu lalu.
Walau begitu, Esta menerima tawaran untuk bermain di Roda Roda Gila ini karena lantaran karakter Isyana yang dirasa cukup menantang."Walau agak takut, tapi perannya cukup menantang. Pas ditawarin aku tanya dulu karakternya seperti apa. Karakternya lumayan menantang dan penasaran aja sama karakter berbeda setiap project," jelasnya.
Selain itu, berperan sebagai Isyana, Esta juga harus menjadi perempuan yang penuh penderitaan."Aku jadi Isyana, dia perempuan lembut, baik banget, dan tulus sama semua orang. Dia dikecewakan hidupnya sama sahabat, orang tercinta, dan keluarga sampai akhirnya dia hancur dan gak punya harapan," ujar perempuan kelahiran 3 April 1999 ini.
Esta menyebutkan perannya sebagai perempuan rapuh hidupnya kembali semangat saat bertemu Nando yang diperankan Erdin Werdrayana.Esta juga bercerita kalau dalam menjalani peran, dia harus bisa mengontrol emosi agar peran yang ia jalani sampai rasanya ke penonton.Selama berkarir di dunia sinetron, Esta mengaku sudah bermain di tujuh judul sinetron stripping. Beragam karakter juga telah dia jalani di sinetron-sinetron itu."Tapi aku sadar tak bisa bertahan di sinetron saja. Aku mau mencoba banyak hal di dunia akting, misalnya FTV, film dan web series," katanya.
Sejauh ini Esta pun mengaku masih enjoy dengan tawaran bermain di sinetron, walau jadwal syuting yang dia jalani menghabiskan cukup banyak waktu.Selain Esta, di wawancara virtual itu juga hadir Erdin Werdrayana. Erdin mengaku beberapa kali beradu akting dengan Esta. Walau awal-awal perkenalan mereka cukup jaim, seiring waktu mereka kemudian berteman dekat. (Wahyu)
Editor : Eriandi
