Kasatlantas mewakili Kapolres Payakumbuh AKBP Kuswoto menyebut, dua dari tiga korban diduga meninggal dunia di lokasi kejadian. Sementara korban atas nama Chika, menghembuskan nafas terakhir setiba di RSUD Adnan WD Payakumbuh.Kapolsek Situjuah AKP Akno Pilindo yang belum beberapa hari menjabat, mengaku, ada ribuan pelayat yang datang ke kediaman orangtua kandung Wulan dan Danil di Situjuah Gadang. "Tapi, keduanya dikebumikan di Tarok, Payakumbuh. Di Situjuah, orang melayat saja," kata Kapolsek.
Sementara itu, Kapolsekta Payakumbuh Komisaris Polisi Russirwan membenarkan, ribuan orang lainnya juga memenuhi kediaman Fikal dan Yulan di Tarok. "Ramai pelayat. Ribuan orang dari semalam sampai setelah dikebumika tadi," kata Russirwan yang anggota Bhabinkmatibmasnya, tak pernah putus menguatkan pihak keluarga korban.
Satu liang lahatFikal memutuskan ke pihak keluarga, untuk mengkebumikan ketiga orang anaknya di Tarok, Payakumbuh.
"Tadi satu liang lahat saja. Saya rindu mereka, saya tak percaya, ketiga orang anak saya, pergi untuk selama-lamanya," sebut Fikal, yang berhasil diwawancarai Singgalang sore kemarin.Fikal menyebut, sebelum berangkat ke Baso mencari sayur utuk barang dagangannya, dia sudah berniat untuk mengambil dan menyembunyikan kunci motor. "Tapi saya tidak tahu, waktu itu, justru saya jadi malas saja mengambilnya. Tidak tahunya, mereka memang pergi juga," urai Fikal, menangis lirih.
Kemarin malam itu, usai kejadian, telepone genggam Fikal berdering. Dia dapat kabar, ketiga orang anak-anaknya, mengalami kecelakaan di Situjuah."Setiba di Rumah Sakit, saya melihat, ketiganya sudah terbujur menjadi jenazah. Innalillahi," suaranya terputus. Wawancara sempat terhenti. Fikal menangis lagi.
Minta hape dan murung
Sehari sebelum kejadian, Wulan meminta kepada Fikal, agar dibelikan telepone genggam. Sebab begitu, dia kesulitan menghubungi orangtuanya.“Minggu sore, kami sempat berkumpul dan makan sate bersama. Saya sudah berjanji ke Wulan, untuk belikan hape. Tapi dia sudah pergi," sebut Fikal.Dikenang Fikal lagi, tiga hari lalu, dirinya sempat memperhatikan tingkah laku ketiga anak-anaknya itu. Dari pandangan Fikal, melihat Wulan, Danil dan Cika bermain bersama dengan penuh kegembiraan.“Tiga hari lalu,mereka terlihat gembira sekali,”kata orang tua korban.
Fikal juga melihat adanya aura murung pada Wulan dan banyak beberapa hari sebelumnya. Wulan juga sering melihat sekeliling halaman rumahnya. Orang tua korban sempat bertanya, kenapa sering murung. Malahan Wulan menjawab sedang suntuk saja.“Wulan banyak diam, murung. Katanya malah lagi suntuk saja. Itu tiga hari yang lalu juga. Bisa jadi ini pertanda,”katanya. Fikal mengaku tidak tahu, harus berbuat apa lagi. Takdir berkata lain.
"Kalau tiap sore, biasanya anak saya yang bugsu, Chika, meminta dimandikan. Kadang mamanya memandikan, kadang saya. Dia itu lucu sekali. Lucu dan cerdas ngomong," tukuk Fikal, mengenang anak bungsunya.Yulan, ibu kandung Chika menyebut, meski masih duduk di sekolah Paud, Cika tidak malu-malu untuk tampil di hadapan orang ramai. Malahan, rencananya, pada Sabtu depan, Cika bakal tampil dengan salah satu sanggar di Kabupaten Limapuluh Kota.
Editor : Eriandi