Membentuk Karakter Melalui Pembelajaran Bermuatan Nilai Budaya Minangkabau

×

Membentuk Karakter Melalui Pembelajaran Bermuatan Nilai Budaya Minangkabau

Bagikan berita
Foto Membentuk Karakter Melalui Pembelajaran Bermuatan Nilai Budaya Minangkabau
Foto Membentuk Karakter Melalui Pembelajaran Bermuatan Nilai Budaya Minangkabau

Bahan ajar. Berdasarkan Depdiknas (2008), dijelaskan bahwa handout memiliki komponen diantaranya adalah Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI dan KD), serta materi pembelajaran. Sehingga pemuatan pepatah petitih minangkabau pada Handout adalah pada bagian KI dan KD serta pada bagian awal setiap sub materi melalui dialog box. Dialog box yang memuat pepatah petitih minangkabau disajikan pada setiap awal sub bab materi bertujuan untuk memotivasi peserta didik untuk membaca Handout dan menyelesaikan evaluasi yang berupa soal latihan yang harus diselesaikan oleh peserta didik.Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Berdasarkan Daryanto & Dwicahyono (2014: 176), bahwa LKPD memiliki komponen diantaranya adalah Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar (KI dan KD), dan informasi pendukung (rangkuman materi). Sehingga pemuatan pepatah petitih minangkabau pada LKPD adalah pada bagian KI dan KD serta pada bagian awal setiap sub rangkuman materi melalui dialog box. Dialog box yang memuat pepatah petitih minangkabau disajikan pada setiap awal sub rangkuman materi tujuannya yaitu memotivasi siswa agar bertanggung jawab dalam belajar dengan membaca rangkuman materi LKPD dan menyelesaikan latihan dan evaluasi yang ada dalam LKPD. Instrumen Penilaian Kognitif.

Berdasarkan Horst (1968), Oppenheim (1986) Uma Sekaran (1992), yang menyatakan bahwa hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan tes diantaranya berikanlah pengantar tes dan petunjuk pengerjaan tes. Sehingga pemuatan pepatah petitih minangkabau pada Instrumen Penilaian adalah pada bagian pengantar tes yang tujuannya adalah untuk memotivasi siswa agar menjawab soal penuh tanggungjawab tanpa mencontek.Hasil uji coba perangkat pembelajaran bermuatan nilai budaya minangkabau pada mata pelajaran ekonomi ini menyatakan bahwa perangkat pembelajaran ini sangat praktis untuk dipakai. Pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran bermuatan nilai budaya minangkabau yang digunakan membentuk karakter bertanggung jawab siswa, dengan indikator: menyerahkan tugas tepat waktu, mengerjakan tugas sesuai dengan instruksi, mengerjakan tugas berdasarkan hasil karya sendiri, mempresentasikan hasil kerja kelompok, mampu mengajukan pertanyaan dan mampu menjawab pertanyaan saat diskusi.

Hasil uji efektifitas perangkat pembelajaran bermuatan nilai budaya minangkabau pada mata pelajaran ekonomi menyatakan perangkat ini mampu meningkatkan karakter bertanggungjawab dan hasil belajar siswa. Hal ini dilihat dari persentase skor rata-rata aktivitas siswa dengan indikator aktivitas pembelajaran bermuatan nilai budaya Minangkabau, aktivitas dalam kelompok maupun aktivitas dalam sikap ilmiah (bertanggungjawab) pada pembelajaran yang menggunakan perangkat pembelajaran bermuatan nilai budaya minangkabau, dan peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan perangkat pembelajaran bermuatan nilai nilai budaya minangkabau dengan konvensional. Hasilnya menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran bermuatan nilai budaya Minangkabau untuk pembelajaran Ekonomi efektif meningkatkan karakter bertanggungjawab siswa dan hasil belajar siswa.Hal ini berarti perangkat pembelajaran bermuatan nilai budaya minangkabau dapat dijadikan sebagai salah satu perangkat pembelajaran yang praktis dan efektif untuk meningkatkan karakter bertanggungjawab dan hasil belajar siswa SMA untuk pembelajaran ekonomi.

Perangkat pembelajaran bermuatan nilai budaya minangkabau adalah wujud dari penekanan terhadap aspek karakter sehingga dapat menjadi solusi terhadap persoalan bangsa ini. Bahwa pendidikan itu harus mencerdaskan kehidupan manusia sudah jelas. Akan tetapi menjadi cerdas harus dituangkan dalam bentuk perbuatan-perbuatan serta sikap atau karakter yang beretika. Karakter yang dituangkan dalam kurikulum 2013 satu diantaranya adalah bertanggung jawab merupakan wujud serta akses menuju kehidupan yang humanis, saling memanusiakan manusia. Tentunya, itu semua dapat ditempuh lewat pendidikan yang selalu memperhatikan keseimbangan antara kecerdasan kognitif yang dibalut dengan spirit karakter.Artikel ini ditulis oleh Dessi Susanti, berdasarkan disertasi yang ditulis dalam rangka penyelesaian Program Doktor (S-3) pada Program Studi Ilmu Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Padang dengan Promotor Prof. Dr. Syafri Anwar, M.Pd dan Co-Promotor Dr. Ishak Aziz, M.Pd. (*)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini