Dari dulu hingga kini kualitas Semen Padang masih tergolong bagus. Ini terindikasi dipilihnya semen produk urang awak itu, digunakan untuk berbagai proyek pembangunan. Boleh dikata, semen berpabrik di Indarung tersebut, rajanya semen di negeri seantero bumi mekar."Bicara kualitas, Alhamdulillah masih belum terkalahkan. Walaupun ada merk semen lain. Di Dharmasraya semen kita itu tetap dihati dan number one," tutur Ketua Gapensi n Dharmasraya, Edi Pangeran ketika dihubungi Singgalang.
Menurut Edi, selain harganya terjangkau, kelebihan lain Semen Padang, mudah didapat. Bahkan, konsumen seperti kontraktor bisa pula memilih jenis semen lain. Intinya, semen tertua itu, tak kalah saing selalu menjadi panutan di tengah-tengah masyarakat."Soal harga juga tidak masalah. Maksudnya terjangkau," paparnya.
Menyinggung soal memajukan pemasaran, kata Edi Pangeran, tidaklah terlalu sulit. Tinggal manajemen mengemas serta mencari format baru, guna memasarkan semen. Bila perlu, manajemen perusahaan turun, sekaligus melakukan survei, terutama di kabupaten/kota yang pemasarannya bagus dan kurang bagus."Jadi, kalau mereka turun tentu diperoleh formasi baru. Sehingga, semen kita tetap menjadi pemenang di rumah sendiri. Apalagi, zaman sekarang konsumen makin cerdas dan kritis," sebutnya.
Sementara Kepala Dinas PUPR Dharmasraya Junaedi Yunus, mengemukakan, selama ini kontrak tor serta masyarakat memakai Semen Padang. Alasannya, semen ini teruji kualitasnya. Selain itu, harga juga manenggang dan bersaing."Pokoknya Semen Padang," tegas Junaedi.
Menjawab soal anggaran proyek fisik di dinasnya, lewat APBD 2018 ini, dialokasikan dana sebesar Rp150 miliar dari beragam proyek pembangunan. Untuk semen, tak perlu diragukan lagi. Sudah menjadi tradisi bila memakai semen tertuo itu.
Semen lain lebih murah Meski di Sumbar produk Semen Padang masih menjadi nomor satu, namun produk ini tetap mendapatkan tantangan baru dari kompetitor. Konsumen tetap lebih memilih harga murah dari produk semen."Kalau kita selama ini dengan teman-teman selalu menggunakan Semen Padang, apalagi kalau dari speksifikasi yang diten tukan dalam proyek,"sebut Ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Sumbar, Darmizon.Dikatakannya, sebagian perusahaan kontruksi yang berada di bawah Gapensi ada yang menggunakan produk semen, bukan Semen Padang, tapi jumlahnya tidak banyak. Pada umumnya jika memilih selain Semen Padang karena harga lebih murah.
"Ada memang yang menggunakan Semen Tiga Roda, karena mereka menilai harganya lebih murah," sebut tanpa merinci nilainya.Sementara, selaku pengguna jasa Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sumbar, Fathol Bari mengatakan, selama ini dalam penyusunan speksifikasi kegiatan tidak menentukan merek, namun sesuai dengan kandungan dalam produk tersebut.
"Kalau kita tidak sebut merek, kita sebutkan sesuai dengan kandungan terdapat dalam satu produk. Dengan itu akan ada peluang bagi produk lainnya dengan kandungan yang sama,"ujarnya.Meski begitu, katanya, dengan beragamnya produk yang dimiliki Semen Padang, pada sejumlah speksifikasi proyek akan bisa dipenuhi Semen Padang.
"Pada umumnya semua proyek di Sumbar masih produk Semen Padang, tapi itu tergantung kebutuhan proyek,"ungkapnya.Fathol yakin hampir 90 persen proyek di Sumbar masih menggunakan Semen Padang.
Editor : Eriandi
