Proyek-proyek fisik pemerintah yang dikerjakan di Payakumbuh, memang sebagian besar menggunakan bahan baku semen adalah produk dari Semen Padang. Dari keseluruhan proyek itu, 98 persen bahan baku semen menggunakan Semen Padang.Sementara untuk dua persen lainnya menggunakan Semen Tiga Roda. Hal itu dipengaruhi oleh harga pasaran dari Semen Tiga Roda yang lebih murah dari harga Semen Padang.
Mantan Sekretaris Gapensi Payakumbuh Jon Raudah, mengatakan alasan yang diberikan rekanan pengguna semen adalah selain produk Semen Padang, mereka ingin mencari perbandingan harga yang lebih murah dengan spesificasi yang sama dengan yang diminta oleh pemerintah dalam hal ini pemberi proyek."Sementara untuk keluhan yang disampaikan oleh rekanan terhadap Semen Padang pada saat ini tidak terdengar atau nyaris tidak ada. Namun demikian, ada permasalahan klasik yang masih saja terjadi. Yakni keterlambatan pasokan dan barang langka di pasaran disaat dibutuhkan atau saat proyek masih banyak berjalan," ujarnya.
Dikatakan, kelangkaan yang dimaksud bukan putusnya poduksi di pabrik, tapi putusnya pasokan yang diangkut oleh armada."Sebagai contoh ada macet panjang yang terjadi di jalan Payakumbuh dan Padang, sehingga mobil pengangkut semen ini terkurung di Silayiang dan pasokan semen untuk Kota Payakumbuh jadi terlambat sampainya. Kalau selain permasalahan itu, saya rasa tidak ada," tambahnya.
Menurutnya, ada kelebihan yang dimiliki Semen Padang dalam hal kualitas dibandingkan dengan semen produksi merek lainnya. Ini yang menjadikan Semen Padang idola bagi rekanan dalam hal materi al proyeknya. Kelebihan itu, diantaranya adalah semen yang cepat kering ketika tukang memasang batu pada bangunan rumah."Apalagi untuk meplester rumah, tukang sangat percaya sekali dengan mutu yang dimiliki oleh Semen Padang ini karena tidak meninggalkan embun dan buih-buih air setelah digunakan. Selain itu, teksturnya halus karena berasal dari batu kapur berkualitas tinggi, memudahkan tukang dengan cepat memasang batu, baik batu besar maupun batu kecil," katanya.
Kadis PUPR Payakumbuh Muslim, mengatakan untuk 2018 anggaran dinas PUPR Payakumbuh berjumlah Rp98 miliar. Anggaran itu meliputi anggaran fisik yang tersebar di beberapa lokasi di Payakumbuh.Selain itu, dalam anggaran tersebut juga ada pengerjaan proyek multi year yang sudah dikerjakan dari tahun sebelumnya.
Untuk pengerjaan pembangunan proyek-proyek fisik di Kota Payakumbuh, dikatakan Muslim, hampir keseluruhan bahan baku semen memakai produk Semen Padang. Dikatakannya, dinas PUPR tidak pernah mewajibkan kepada rekanan untuk menggunakan Semen Padang, tapi yang terpenting adalah sesuai deng spek pekerjaan yang telah ditentukan."Meski seluruh bahan baku semen yang digunakan adalah Semen Padang, namun ada beberapa kekurangan yang terjadi selama ini. Kekurangan itu bukan dalam bentuk kualitas, tapi dalam hal ketersediaan di pasaran. Kita mengharapkan agar pasokan semen jangan berkurang ketika kebutuhan proyek tengah banyak-banyaknya. Selain itu, kita juga berharap agar harga semen ini tetap stabil," ucapnya.Belum ada tandingan
Kualitas Semen Padang di mata masyarakat sejauh ini masih bagus. Bagi konsumen di daerah penghasil markisah, Semen Padang boleh dikatakan belum ada tandingannya."Karena memang semen produk lain nyaris tidak ada diperdagangkan di Solok," kata Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (DPR-KPP) Kabupaten Solok diwakili Sekretarisnya, Aznul Hakim.
Menjawab Singgalang soal keluhan terhadap produksi semen kebanggaan masyarakat Minang itu, Aznul Hakim mengaku sama dengan pemasaran semen lain, nyaris tidak ada. Faktanya tampak dari aspek kebutuhan semen itu sendiri. Baik masyarakat umum maupun umtuk kebutuham proyek-proyek pemerintah, dominan menggunakan Semen Padang.Dia berani memastikan selera konsumen Semen Padang tetap tinggi, dilihat dari semua proyek phisik yang dikerjakan Dinas PR-KPP berupa perumahan dan bangunan beton lainnga masih tetap memakai semen yang diproduksi dari bahan Bukit Indarung itu.
"Termasuk bangunan rumah masharakat, Semen Padang belum tergantikan. Selain kuat, harganya bersaing pula," jelasnyaSenada dengan Sekretaris DPP-KPP, Kepala Bidang Binamarga Dinas Pekerjaan Umum setempat, Efiandri Ibrahim menyebutkan pekerjaan fisik seperti jembatan dan gedung-gedung di Kabupaten Solok selama inj memakai Semen Padang.
Editor : Eriandi
