Agam — Gunung Marapi kembali mengalami erupsi pada Minggu, 27 April 2025, pukul 08:37 WIB.
Pengamat Gunung Api, Ahmad Rifandi, A.Md., melaporkan bahwa tinggi kolom letusan teramati mencapai sekitar 1.000 meter di atas puncak atau sekitar 3.891 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu terpantau berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan mengarah ke barat. Aktivitas erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30,4 mm dan durasi erupsi selama 63 detik.
Menanggapi kejadian ini, Ahmad Rifandi menyampaikan beberapa rekomendasi penting untuk keselamatan masyarakat:
Masyarakat, pendaki, dan wisatawan dilarang memasuki area dalam radius 3 km dari pusat aktivitas, yaitu Kawah Verbeek di Gunung Marapi.
Warga yang tinggal di sekitar aliran sungai yang berhulu dari puncak Marapi diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bahaya lahar atau banjir lahar, khususnya pada musim hujan.Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan pernapasan seperti ISPA.
Masyarakat tidak menyebarkan berita bohong (hoaks) dan tetap menjaga ketenangan. Masyarakat diminta untuk selalu mengikuti arahan resmi dari Pemerintah Daerah dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Situasi di sekitar Gunung Marapi hingga saat ini terus dipantau secara intensif. Masyarakat diharap tetap waspada namun tidak panik, serta mematuhi semua instruksi keselamatan yang telah dikeluarkan. (r)
Editor : Eriandi