KORBAN LAKALANTAS; Tiga Kakak Beradik Itu Dimakamkan di Satu Liang Lahat

Ă—

KORBAN LAKALANTAS; Tiga Kakak Beradik Itu Dimakamkan di Satu Liang Lahat

Bagikan berita
Foto KORBAN LAKALANTAS; Tiga Kakak Beradik Itu Dimakamkan di Satu Liang Lahat
Foto KORBAN LAKALANTAS; Tiga Kakak Beradik Itu Dimakamkan di Satu Liang Lahat

[caption id="attachment_64971" align="alignnone" width="649"] Dikebumikan: Pihak keluarga mengkebumikan tiga adik kakak yang menjadi korban kecelakaan lalu-lintas di Situjuah Banda Dalam, Limapuluh Kota, Selasa (27/2) di Tarok, Payakumbuh. (Bayu)[/caption]SARILAMAK - Selasa (27/2) sudah senja. Erifikal (37) tertunduk di sudut rumahnya. Matanya sembab. Seribu kenangan seakan riuh dalam pikiran. Ada sesal nan tenggelam. Perih.

Ini terjadi, setelah tiga buah hatinya dari dua istri berbeda, dipanggil sang khalik dalam peristiwa kecelakaan lalu lintas (lakalantas) hebat di Padang Bacang, Situjuah Banda Dalam, Situjuah Limo Nagari, Limapuluh Kota, Senin (26/2) malam, sekira pukul 19.00 WIB.Erifikal alias Fikal, adalah ayah dari Gusnovia Wulandari (17) alias Novi, murid kelas VIII MTsN Situjuah Batua, Situjuah Limo Nagari. Pengendara sepeda motor Honda Revo BA 6735 EJ itu, tewas bersama dua orang adik sedarahnya.

Masing-masing Rahmadanil Alexa (15) atau Danil dan si bungsu Zahila Inayah Rahmadani (5,5) alias Cika. Danil sendiri, sejak beberapa bulan terakhir sudah putus sekolah. Sementara Cika, merupakan murid PAUD di Balai Godang, Koto Nan Godang, Payakumbuh.Fikal yang berasal dari Situjuah Gadang, Situjuah Limo Nagari, Limapuluh Kota itu, sejak beberapa tahun terakhir, memilih tinggal di Tarok, Payakumbuh Utara, Payakumbuh.

Dia tinggal di sana, berhubung bahtera rumah tangganya bersama istri pertama (ibu Wulan dan Danil,-red), karam di perjalanan. Fikal pun menikah lagi dengan perempuan asal Tarok, Payakumbuh. Yulan (36) namanya. Pasangan ini, sehari-hari menjual sayur di Pasar Ibuh.Berpisah dengan istri pertamanya, Fikal dan Yulan dianugerahi seorag anak perempuan bernama Cika. Gadis kecil ini lucunya minta ampun. Selain tinggal bersama Yulan dan Cika, Fikal pun memboyong dua anaknya di Situjuah, untuk pindah ke Tarok.

Sejak itu pula, rumah Fikal dihuni lima jiwa. Sehari-hari, Wulan yang pernah gagal naik kelas, berangkat ke MTsN Situjuah Batua dari Tarok Payakumbuh, menggunakan sepeda motor Revo bersama Danil. Gadis itu, sayang benar ke adiknya.

Temui Ibu Kandung Ketika Danil memilih untuk tidak bersekolah lagi, Wulan pun sendirian ke sekolah. Senin (26/2) pagi, dia masih belajar MTsN pejuang itu. Pulang tengah hari, Wulan dapat kabar jika ibu kandungnya, Dasmaidar (40) berada di Situjuah Gadang.

Sejak berpisah dengan Fikal, Dasmaidar sudah punya suami lagi dan menetap di Padang Panjang. Menjadi kebiasaan, begitu dia pulang kampung ke Situjuah, maka Wulan dan Danil akan menemuinya. Anak mana yang tak akan rindu dengan orangtua.Singkat cerita, lantaran baru pulang sekolah, Wulan belum langsung singgah ke rumah ibunya di Situjuah Gadang. Dia memilih menjemput Danil dulu di Tarok. Motor butut-nya, ia pacu ke Payakumbuh. Setiba di rumah, Wulan memberitahu Danil, jika Mama mereka pulang kampung.

Kedua anak ini bergegas membersihkan rumah dan hendak ke Situjuah. Namun, lantaran adik sedarah mereka, Chika juga sendirian di rumah, maka keduanya sepakat untuk mengajak bocah tersebut. Jadilah, ketiganya meluncur ke Situjuah menggunakan sepeda motor.Ketiga bocah ini berangkat ke Situjuah, begitu Fikal dan Yulan di siang itu, pamit untuk pergi membeli sayur dagangannya di di Baso, Agam. Tiba di Situjuah Gadang, Wulan dan Danil bermain di rumah. Mereka berpeluk-pelukan dan bermanja-manja dengan Dasmaidar. Chika pun senang di sana. Sempat tak mau pulang.

Diduga lantaran hari sudah larut, sementara orangtua mereka Fikal dan Yulan akan segera pulang dari Baso, maka Wulan berinisiatif ke ibu kandungnya, untuk pamit. Mereka berangkat dari Situjuah Gadang menuju Tarok, Payakumbuh, sekira pukul 18.45 WIB.Baru setengah perjalanan, sepeda motor yang dikendari tiga bocah dengan dugaan alat penerangnya bermasalah, ditabrak oleh satu unit mobil pengangkut air mineral (galon,-red) di penurunan Padang Bacang, dekat Rice Milling Sarasah, Situjuah Banda Dalam.

"Diduga, mobil pengangkut galon merek Cahaya Bening BM 8842 GA melaju kencang dari arah Payakumbuh menuju Situjuah. Waktu itu, mobil menyalip sebuah kendaraan lain. Maka, kecelakaan tak dapat dielakan," kata Kasatlantas Polres Payakumbuh Iptu Yudi Satria, tadi malam.Polisi bersama sejumlah pihak terkait, saat kejadian langsung melakukan olah TKP. Upaya ini, kembali dilakukan siang kemarin. Sejauh ini, polisi menduga , sopir pengangkut air mineral lepas kendali dan tidak melihat, ada sepeda motor di depannya. "Sopir itu berinisial "E"," urai Kasatlantas.

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini