Keempat, bermitra dengan lembaga sosial kemasyarakatan yang ada. Akan halnya kelompok warga peduli lingkungan, Walhi dan lainnya. Gandeng mereka secara terus menerus. Kelompok ini tak boleh ‘ditinggalkan’, sejak awal hingga sudah beroperasi sekalipun. Caranya bermacam-macam, seperti melalui aksi di lapangan yang bermuara pada peduli lingkungan tentunya. Kalau tidak, kelompok ini bisa pula membuat suasana panas di lokasi perut bumi yang sudah panas tersebut.Ya, berbagai persoalan yang muncul itu, mungkin suatu bab penting yang mesti dituntaskan. Sementara potensi panas bumi kita juga bab lain yang mesti pula dimanfaatkan, demi kepentingan yang lebih besar untuk negeri ini. Ada ‘panas bumi’, tapi tak perlu pula ada ‘panas hati’, apalagi berdarah-darah, tatkala memanfaatkan kekayaan negeri ini.
Hmmmmm! (***)Bab Lain Bernama Panas Bumi, Bukan Panas Hati
hariansinggalang.co.id
Opini lainnya
Khairul Jasmi
Cucu Ahmad Khatib, Dokter Kandungan Pertama di Saudi
Cucu Ahmad Khatib, Dokter Kandungan Pertama di Saudi
Muhammad Hidayat Putra
Ki. Hajar Dewantara; Hari Kelahirannya Sebagai Hari Pendidikan Nasional
Ki. Hajar Dewantara; Hari Kelahirannya Sebagai Hari Pendidikan Nasional
Dirwan Ahmad Darwis
Malangnya Nasib Si Minang, Hanyut Dalam Fatamorgana: Satu Lagi Otokritik
Malangnya Nasib Si Minang, Hanyut Dalam Fatamorgana: Satu Lagi Otokritik
Dr Elyana Novira SH., MH.
Pengawasan Perbankan Nasional Dalam Pusaran Geopolitik Global
Pengawasan Perbankan Nasional Dalam Pusaran Geopolitik Global
Eriandi
Yakin ke Olimpiade
Yakin ke Olimpiade
Oleh: Prof Ristapawa Indra
Menelisik Peluang Prof. Ganefri
Menelisik Peluang Prof. Ganefri