"Alhamdulillah saya dibantu oleh tiga lembaga ini. Sekarang saya masih memanfaatkan uang sisa bantuan itu,"ungkapnya.Diakuinya, biaya hidupnya sebagai mahasiswa di Kairo Mesir tidak begitu banyak. Uang kontrakan dan biaya makan Muhammad Farman tidak menghabiskan hingga satu juta rupiah perbulan.
"Untuk biaya hidup masih tercukupi. Tidak sampailah satu juta perbulan,"ujarnya.Farman merasa sangat bersyukur mendapatkan kesempatan belajar ke Mesir. Permohonan bantuan belajarnya diterima oleh UPZ Semen Padang.
"Sudah pasti saya sangat bersyukur dibantu UPZ Semen Padang. Jika tidak saya akan kesulitan mencukupi uang untuk berangkat,"katanya.Untuk itu, Muhammad Farman juga mengakui jika dengan tekad dan niat yang kuat, maka jalan akan ada. Hal itu dibuktikannya langsung.
Kelak dirinya akan mengamalkan ilmu yang diperolehnya untuk kampung halaman. Sehingga apa yang dipelajarinya bermanfaat bagi orang banyak."Saya memang modal yakin, yakin ada jalan. Setalah 4 tahun nanti saya akan balik ke kampung. Kampung yang menjadikan saya bisa. Saya akan mengabdi untuk kampung,"kata Farman yang memilih jurusan Syariah Islamiah itu.
UPZ PT Semen Padang selalu berkomitmen untuk memberikan bantuan bagi mahasiswa ke luar negeri. Bantuan itu diberikan dalam program pendidikan.Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang Nur Anita Rahmawati mengatakan, dana UPZ adalah zakat karyawan PT Semen Padang. Januari 2022 hingga April 2022 UPZ PT Semen Padang telah menyalurkan Rp3,1 miliarmelalui sejumlah program yang digulirkan.Zakat tersebut katanya, disalurkan melalui program pendidikan, kesehatan, kemanusiaan, ekonomi, dakwah advokasi, dan amil serta penyaluran zakat 30 persen dari penerimaan ke Baznas Pusat.Untuk program pendidikan, UPZ Semen Padang telah menyalurkan zakat sebesar Rp530 juta lebih, kesehatan Rp65,5 juta, kemanusiaan Rp478,2 juta, ekonomi Rp336,2 juta, dakwah advokasi Rp275,7 juta, amil Rp250,9 juta dan Baznas Pusat Rp749,2 juta. (Yose)
