Seorang yang positif corona, sesuai berita media, memaksa petugas mengisolasi 48 orang lainnya. Jika 48 orang itu sakit agak dua orang saja, berapa yang mesti diisolasi. Pada Februari lalu kalau tak salah, ada yang berkomentar, “kita taka pa mati di Tanah Suci, kenapa umrah pula yang dilarang!” Anda terserah Anda, tapi pemerintah Arab tak mau warga dunia datang ke sana lalu menularkan pada warga Arab.Jadi pertimbangannya kesehatan waga negara masing-masing. Karena ini pertama dalam sejarah kontemporer yang saya tahu, maka ini, merupakan sebuah titik penting dalam membangun kesadaran hidup bersama di Indonesia. Rekat senasib kita sudah lama tak kokoh lagi. Mudah-mudahan corona memperkokohnya.
Tentang JumatShalat Jumat pertama kali dilakukan pada tahun pertama Hijriyah. Nabi dan sahabat di sebuah lembah bernama Wadi Ranuna' dan sekarang disebut lembah Jum’ah ditandai dengan sebuah masjid kecil yang elok. Nama Jumat kata sebagian ahli diambil dari Jemaah, atau berkumpul. Sebagian lain menyebut Jumat sebagai jumlah, kumpulan hari sejak Istnain, Thalatsa, Arbi’a dan Khamis serta kemudian Jumat.
Inilah suatu kesempatan berkumpul kaum muslimin. Menjadi tiang kokoh syiar Islam. Sejak tahun pertama itu selalu ditunaikan shalat Jumat, yang didahului azan.Pada hari biasa shalat Zuhur saja, pada hari ini berkumpul dan kaum perempuan boleh tidak datang. Walau begitu, perempuan boleh ikut berjumat.
Saya dapat cerita namun perlu diuji, perempuan awalnya distop ikut shalat Jumat karena keamanan di Tanah Suci yang sedang diganggu preman-preman di sana, di awal-awal masa kenabian Muhammad.Biar ahli agama yang menjelaskan, yang pasti kemarin, lindap sudah Padang dan Bukittinggi. Tak ada jumatan. Ini benar-benar tak pernah terpikirkan sedikit pun sebelum ini oleh kita.Hidup ternyata memang rumit. *
Editor : Eriandi
