90 Menit dengan HRS di Mekkah

×

90 Menit dengan HRS di Mekkah

Bagikan berita
Foto 90 Menit dengan HRS di Mekkah
Foto 90 Menit dengan HRS di Mekkah

Rabu pagi Irgi telpon. Dia akan jemput saya di hotel pukul 2 siang untuk diantar ke rumah HRS. Namun, ada beberapa pertanyaan yang mesti saya jawab. Dia meneruskan amanah pengawal HRS. Pertanyaannya saya jawab di WA, supaya bisa diteruskan ke pengawal HRS.Jawaban saya atas pertanyaannya, begini. “Keperluan saya untuk wawancara”.

“Hahh,” Irgi terkejut. Saya ingat. Saya pernah kontak langsung sang pengawal berdasar nomer kontak yang diberikan Mustafa Nahwa, politisi PAN. Dia juga terkejut seperti Irgi “ Kalau wawancara tidak bisa. Yang mungkin silatuhrami,” tanggapnya.“Harus jelas, Bapak condong ke 01 atau 02,” tanya Irgi. “ Tidak dua-duanya. Saya wartawan. Saya independen,” jawab saya cepat. “Independen maksudnya, apa? Masak tidak milih salah satu?” tanya Irgi lagi. (Aduh ini bocah, cerewet amat sih, saya membatin. Irgi memang masih muda, anak Malang, usia di bawah 30 tahun)

Pasti saya memilih salah satu. Nanti pada tanggal 17 April saya akan gunakan hak pilih saya. Sebagai warganegara. Tapi tidak sekarang. Wartawan tidak boleh berpihak, tidak etis mengumumkan pilihannya lebih- lebih ikut berkampanye di depan publik. Itu bisa mempengaruhi publik. Itu melanggar UU dan kode etik. Yang pasti wartawan akan berpihak pada kebenaran, pada pihak yang lemah, dan wong cilik yang ditindas oleh kekuasaan.Begitu percakapan saya dengan Irgi. Saya sengaja menuliskan itu di WA supaya sampai ke Pengawal dan HRS sekalian. Ini juga saya tujukan untuk menguji HRS apakah menghormati prinsip kerja wartawan.

Irgi tidak menjawab lagi. Tahu-tahu dia sudah datang di hotel menjemput saya untuk diantar ke rumah HRS. Bagaimana Irgi? “ Pengawal membolehkan. Tetapi tetap diminta jaminan dan tanggung jawab dari saya kalau terjadi apa-apa,” ungkapnya.Saya memang baru mengenal Irgi. Setiap saya bicara, saya tahu dia diam- diam menyelidiki saya. Dalam perjalanan, Irgi cerita. Pernah ada wartawan silaturahmi ke kerumah HRS. Dia wawancara HRS. Dia minta HRS berfoto bareng dengan isteri dan ketiga puterinya. Yang muncul kemudian foto bersama itu viral di medsos dengan caption: HRS bersenang- senang di Mekkah dengan empat isterinya.

Keadilan penegakan hukumApa yang paling Anda rindukan di Indonesia? “Perubahan. Tewujudnya keadilan penegakan hukum. Ketidakadilan penegakan hukum terjadi di Era Presiden RI mana pun. Soekarno. Soeharto, Habibie, Megawati, SBY. Tapi belum pernah seterang benderang, telanjang, dan sejorok seperti era Jokowi, “ katanya.

Imam Besar ini kemudian memaparkan sejumlah kasus hukum di Tanah Air yang disimpulkan sebagai praktek “belah bambu”. penguasa. Ini istilah dia untuk menyebut pilih kasih. Satu diinjak, satu diangkat.“Berapa banyak tokoh kritis, ulama dan santri kita dipenjara, karena tuduhan ujaran kebencian dan penghinaan terhadap Presiden Jokowi. Tapi secara bersamaan, polisi membebaskan tindakan sama pada orang- orang yang kuat. Kemana itu anak muda etnik Tionghoa itu, yang khusus merekam dirinya menghina Jokowi, dan menyebarkan video itu sampai viral di media sosial. Dan seluruh dunia tahu. Dihukumkah? dipenjarakah? Tidak.

Polisi malah menerbitkan SP3 dan mengatakan anak itu cuma main-main. Mana itu Gubernur yang juga video dirinya viral menghasut dan melakukan ujaran kebencian? Tenang- tenang saja. Seperti tak pernah terhasi. Ini menyakitkan ummat. Menyakitkan rakyat. Lebih sakit lagi, ada santri membuat toko dengan label ‘ toko pribumi” juga dimasalahkan, “ ungkap HRS.Kasus-kasus yang diungkap HRS tidak ada yang baru, memang. Sudah menjadi rahasia umum. Yang terbaru adalah tuduhan kepada Menlu dan Dubes RI di Saudi mengarahkan aparat dan WNI di Saudi untu memilih Jokowi. Belakangan pernyataannya videonya yang viral mendapat tanggapan Kemenlu dan Dubes RI di Saudi. “ Itu fitnah,” sanggah keterangan resmi Kemenlu dan Kedubes RI.

Apa tanggapan Anda?“Fitnah dari mana? Itu fakta kok. Ah, itu kan terjadi di seluruh lembaga kekuasaan. Semua diarahkan memilih Jokowi. Sudah jadi pengetahuan umum, terang benderang, telanjang dan itu yang saya bilang tadi, sangat jorok. Saya kan banyak teman, dari kalangan mereka itu juga yang memberi tahu,“ urainya.

Ini serius, apakah Anda punya bukti material Menlu dan Dubes RI melakukan pengarahan di Saudi? “Ada. Masak saya berani bicara kalau tidak pegang bukti,” sahut HRS.Apakah punya dokumen dan atau bukti tertulis, boleh saya saya dapatkan ? “Sangat boleh. Lha, orang - orang yang diarahkan itu sendiri yang datang mengadu ke saya. Bukan bukti tertulis lagi. Orangnya sampai bersumpah. Jangan lupa berat bersumpah di Tanah Suci ini,“ sambungnya.

Wawancara ini berlangsung di tengah silaturahmi yang diikuti seluruh tamunya. Irgi surprise dan lega mendengarkan HRS melayani wawancara saya. “ Silahkan Pak Ilham mau tanya apa saja saya layani. Bebas, “sambut HRS. Ini yang bikin Irgi surprise. Tidak menyangka Habib sehangat dan seterbuka itu. Berbanding terbalik dengan info dari inner circlenya. Saya sempat mencari-cari wajah pengawalnya yang sebelumnya menutup pintu untuk wawancara.Ulama turun gunung

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini