ULUL AZMI; Sosok Pemuda Pessel di Kancah Sepakbola Indonesia

×

ULUL AZMI; Sosok Pemuda Pessel di Kancah Sepakbola Indonesia

Bagikan berita
Foto ULUL AZMI; Sosok Pemuda Pessel di Kancah Sepakbola Indonesia
Foto ULUL AZMI; Sosok Pemuda Pessel di Kancah Sepakbola Indonesia

"Saya masih ingat, itu adalah saat saat dimana saya sangat bersemangat, porsi latihan saja selalu saya tambah diluar jadwal karena sadar saingan untuk menjadi pilihan utama pelatih sangatlah berat." ungkapnya.

Masa-masa pilu Uul pun berlanjut kala ia bermain sepakbola tanpa arah alias amburadul (kemana saja dengan tim apa saja.red). Namun, dibalik kesulitan ada kemudahan yang diberikan sang pencipta kepadanya, Uul mengaku sangat beruntung karena disaat ia tak tentu arah ada sahabat yang tak akan pernah ia lupakan. Sahabat itu adalah Irsyad Ilham."Irsyad dan keluarga dengan rela hati menumpangkan saya tinggal di rumahnya perumnas Indarung selama satu tahun pada kelas 2 SMA, semenjak Akademi Semen Padang dibubarkan," ujarnya.

Ditengah persepakbolaan yang amburadul itu, Ulul Azmi akhirnya mendapat berkah dan kepercayaan untuk memperkuat Sumbar di Porprov dan juga kompetis Poccari. Uul saat itu mewakili Semen Padang bersama Efrinaldi, Sanjaya dan rekan-rekan di bawah komando Satria sebagai pelatih kepada dan Zumaidi Ben pelatih fisik.Di penghujung kelas 2, Uul kembali mengikuti seleksi U-19 Semen Padang. Namun karena ketatnya persaingan dan banyaknya pemain dari luar provinsi ia belum mendapatkan kesempatan.

Namun hal itu tak membuatnya patah arang. Kekecewaanya kala itu terobati lantaran ia dipanggil memperkuat kampung halamannya untuk tampil di turnamen kolosal Minangkabau Cup I oleh sang juru taktik Marta Liandro.Kesempatan itu ia maksimalkan hingga membawa Kecamatan Banyang finis sebagai runner up. Di laga final kotra Kecamatan Koto Tangah ia berhasil menyumbangkan satu gol lewat sundulan. Laga final itu berakhir 3-1 untuk kemenangan Koto Tangah.

Meski finis sebagai runner up Ulul Azmi dinobatkan sebagai Best of Player Minangkabau Cup I.Setelah itu, angin segar untuk berkarier di luar Sumbar datang menghampiri melalui Tomy Pranata yang datang mencari penjaga gawang untuk bermain di Asifa Malang. Di saat itu pula Marta Liandro menawarkan Ulul Azmi kepada Tomy untuk mencoba kualitas talenta muda kelahiran 2000 itu.

Setelah menjalin komunikasi, tepatnya pada lebaran 2017, bersama ibunda tercinta dan didampingi pula oleh Marta, Ulul Azmi mendatangi Tomy Pranata yang juga warga asli Sumbar.

"Masih ingat saya saat itu, untuk meyakinkan Ama saya katakan, bahwa saya ingin belajar keluar Sumbar. Awalnya memang sulit tapi kepada Ama saya tegaskan bahwa saya siap berjuang memberikan yang terbaik di luar Sumbar. 'Tangguang tabanam wak ma', bialah tabanam bana, awak yakin bisa lebih baik," ungkapnya.Bersama Tio penjaga gawang yang direkomendasikan, Ulul Azmi dan ibunda ditemani Marta berangkat untuk menjalani seleksi. Tiga hari lamanya seleksi itu digelar bersama coach Aji Santoso di Asifa Malang.

"Itu adalah kali pertama kali saya naik pesawat, banyak yang tidak saya beritahu akan hal ini. Namun saya bersyukur lolos dan langsung bisa mengurus sekolah di Malang tepatnya di SMA Kartanegara Malang," ungkapnya.Perjalanan itupun perlanjut, pada Piala Soeratin Jawa Timur ia gagal tampil lantaran data terlambat masuk. Namun hal itu membuatnya kembali bersemangat dengan cara menambah porsi latihan. Berselang dua minggu angin segar untuk kariernya datang dari Bontang. Uul dipercaya tampil pada Piala Soeratin Kaliantan Timur bersama 11 Asifa lainya.

Dilaga perdana kami menang telah dengan skor 11-0 atas Mahulu. Ulul Azmi kala itu menyumbangkan 8 gol. Perjalanan itu tersendat kala bertarung dengan tim Panajam di partai final. Meski kalah Ulul Azmi dinobatkan sebagai topskor piala Soeratin dengan jumlah 11 gol dari 4 pertandingan.

Setalah itu, ia kembali bersekolah, berselang tiga minggu tawaran kembali datang untuk tampil di Liga Santri memperkuat Wali Songo. Disinilah ia banyak belajar tentang teknik dan sportifitas sepakbola. Perjuangan itu hanya sampai babak 8 besar.Di 2017, Uul kembali ke Asifa hingga akhirnya tamat sekolah 2018. Setelah itu Uul bermain di liga tiga Jatim. Namun sayang perjuangan itu terhenti.

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini