Menyambut Hari Pendidikan: Menggugat Diri, Menata Arah Pendidikan Muhammadiyah

Foto Muhammad Najmi
×

Menyambut Hari Pendidikan: Menggugat Diri, Menata Arah Pendidikan Muhammadiyah

Bagikan opini
Ilustrasi Menyambut Hari Pendidikan: Menggugat Diri, Menata Arah Pendidikan Muhammadiyah

*_Mengembalikan Pendidikan sebagai Gerakan Dakwah_*

Pendidikan Muhammadiyah sejatinya adalah bagian dari gerakan dakwah. Ia bukan bisnis, bukan sekadar unit pelayanan masyarakat. Ia adalah medan jihad untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan membebaskan umat dari segala bentuk penindasan. Maka, setiap keputusan pendidikan—dari pembukaan sekolah hingga penempatan guru—harus bernuansa dakwah, bukan hanya bisnis dan statistik.

Pendidikan dakwah berarti hadir di wilayah tertinggal, mendampingi kaum miskin, menjangkau anak-anak buruh dan petani. Bukan hanya membangun sekolah elite di kota besar, tetapi juga mendirikan madrasah kecil di pelosok yang mungkin tak menghasilkan keuntungan dunia, tapi dicatat sebagai amal jariyah di sisi Allah.

*_Merayakan Hari Pendidikan dengan Tafakur dan Aksi_*

Hari Pendidikan Nasional bukan sekadar hari untuk mengibarkan bendera atau membuat twibbon di media sosial. Ia adalah hari tafakur, hari menggugat diri, hari menata ulang orientasi kita dalam dunia pendidikan. Bagi Muhammadiyah, hari ini harus menjadi titik balik untuk mengevaluasi seluruh sistem pendidikan yang ada: dari TK hingga perguruan tinggi.

Sudah saatnya kita menghentikan euforia pembangunan fisik dan beralih ke pembangunan jiwa. Sudah waktunya kita mengedepankan mutu di atas kuantitas. Sudah seharusnya kita menempatkan pendidikan sebagai instrumen pembebasan umat, bukan sebagai alat pencitraan organisasi.

Mari kita rayakan Hari Pendidikan ini bukan dengan tepuk tangan, tapi dengan doa dan kerja keras. Agar lembaga pendidikan Muhammadiyah tak hanya berdiri tegak, tetapi juga tumbuh menjulang, menjadi cahaya di tengah zaman yang gelap, dan menjadi harapan baru bagi lahirnya generasi tercerahkan. (*)

Bagikan

Opini lainnya
Terkini