Laporan dari Kendari: Bapak Berdiri Sana, Biar Saya Foto

×

Laporan dari Kendari: Bapak Berdiri Sana, Biar Saya Foto

Bagikan berita
Foto Laporan dari Kendari: Bapak Berdiri Sana, Biar Saya Foto
Foto Laporan dari Kendari: Bapak Berdiri Sana, Biar Saya Foto

"Mau-mau," katanya.Ia seperti sedang pulang kampung ketika saya wawancarai, namun tidak. Ia di sini, sebuah kota yang jika tidak perlu benar, mungkin saya takkan ke sini. Ia di sini, dengan istri yang ia cintai dan sebaliknya. Ia telah punya sepasang anak yang menunggunya pulang kerja. Pardi adalah kisah lain, dari perantau Minang.

Tatkala Senin malam saya tiba di kamar, Pardi tentu masih berdiri di lobi hotel dan pertemuan perantau Minang di Kendari bersama Walikota Padang Panjang, Fadly Aman, telah selesai. Pardi tidak tahu bahwa pertemuan itu telah terjadi. Ia terlalu sibuk dengan kerja. Menyebar senyum di balik maskernya untuk tetamu yang datang.Malam terus memanjat, di sini telah dinihari, kota ini sunyi, tapi di Teluk Kenari, masih ada kehidupan. Juga di kafe-kafe. Apa beda Padang dan Kendari? Di Padang tak ada rumah makan padang, yang ada Sederhana, ada penjelasannya, "masakan padang". Di Kendari ada 34 rumah makan padang, tujuh besar, tiga kecil dan lima kaki lima.

"Yo Pak, ado Sederhana, rancak, gadang, baru bukak," kata Pardi pada saya. Di Kendari juga tercatat 240 KK atau 700 jiwa perantau Minang. Sedang di tingkat provinsi, Sulawesi Tenggara, sekitar 300 jiwa."Selagi rumah makan padang masih buka di seluruh negeri, pertanda Indonesia baik-baik saja." Itu kata saya, membalas cuitan Dr Abdullah Khusairi dalam WAG: "Selagi kincir angin di atas gedung Holland Bakery masih berputar, pertanda Indonesia masih baik-baik saja." Hehehehe. (*)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini