Puasa: Terima Kasih Bapak Ilmu Falak

Foto Harian Singgalang
×

Puasa: Terima Kasih Bapak Ilmu Falak

Bagikan opini

Bapak ilmu falak Indonesia dan Malaysia adalah Syekh Tahir Jalaluddin. Muridnya adalah Inyiak Djambek yang anggota Dewan Pertimbangan Angung (DPA) bersama HR Rasuna Said. Guru Tahir dan Djambek adalah Syekh Ahmad Khatib al Minangkabawi.Inyiak Djambek dikenal luas sebagai ahli falak di Minangkabau. Almanaknya akurat. inyiak sudah membuat kapan puasa kapan lebaran untuk sekian tahun ke depan.

Tahir Jalaluddin tentu lebih hebat dari Inyiak Djambek. Ulama murid pertama dan sepupu Ahmad Khatib ini, lebih luas berkarya di Singapura dan Malaysia. Ia wafat di Malaysia dan dibuatkan Sebuah lembaga bernama Sheikh Tahir Astronomical Center didirikan di Pulau Pinang, Malaysia untuk mengenang jasa-jasanya. Kita saja di sini yang melupa-lupakan.Jika sekarang ada lihat bulan dan tidak sebelum Ramadhan, maka hulu adalah Ahmad Khatib. Muhammadiyah didirikan Ahmad Dahlan dan Nahdatul Ulama didirikan Hasjim As’ary. Persatuan Tarbiyah Islamiyah didirikan Inyiak Canduang. Ketiga ulama hebat ini, gurunya tak lain Syekh Ahmad Katib al Minangkabau, guru besar dan imam di Masjidil Haram. Jadi jangan bacakak juga kalau puasa bertikai, kecuali Anda merasa, sengaja ditikai-tikaikan karena unsur politik.

Jadi pada Ramadhan ini mari kita berterima kasih kepada ahli ilmu falak atau falaq terkemu dunia, Syekh Tahir Jalaluddin yang orang Koto Tuo, Balai Gurah, Ampek Angkek, Canduang, Agam. Juga kepada Inyiak Djambek dan kepala Ahmad Khatib.Selain itu juga kepada ulama-ulama besar Minangkabau. Beliaulah yang membuka semua sekolah agama di sini yang membuat cerdas orang Minangkabau, berbeda dengan pakiah-pakiah singgah sekarang.

Kita sudah berpuasa, serahkan pengajian pada ustad, tapi berharap pada ustad agar kajinya agak mantap. Tidak ada salahnya juga diberikan kajian tentang sejarah ulama- ulama besar itu. Kalau bisa. Kalau tidak, bagaimana lagi ya ndak?Puasa ini menahan segala yang bisa ditahan dengan wajar dan sadar. Ini bukan hal baru, sudah 1.442 tahun lamanya ummat Islam berpuasa, jadi jangan banyak gaya pulalah kita-kita ini. “Wakden puaso ko, jangan banyak kecek,” janganlah. Alun lai bro.

Baca juga: Istri Pamer

Selamat berpuasa, ingat lebaran nanti jangan hedon.(*)

Tag:
Bagikan

Opini lainnya
Terkini