PADANG – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Sumatera Barat mengimbau para orang tua di Kota Padang untuk lebih proaktif membawa anak-anak mereka menjalani imunisasi dasar lengkap (IDL).
Imbauan ini disampaikan menyusul rendahnya cakupan IDL yang hingga Maret 2025 baru mencapai 85 persen, masih jauh dari target nasional sebesar 95 persen.
Dengan angka kelahiran yang cukup tinggi, yakni 13.964 jiwa pada 2024 (data BPS), IDAI Sumbar menilai perlindungan melalui imunisasi sangat krusial untuk mencegah penyebaran penyakit menular dan berbahaya.
Untuk itu, berbagai program edukatif dan layanan jemput bola terus digencarkan agar tidak ada anak yang tertinggal dari perlindungan vaksinasi.
Ketua IDAI Sumbar, dr. Asrawati, mengungkapkan sejumlah tantangan yang dihadapi dalam meningkatkan cakupan imunisasi.
Mulai dari kekhawatiran masyarakat terhadap Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), larangan dari keluarga, hingga kesibukan orang tua. Meski demikian, IDAI berkomitmen untuk terus hadir memberikan solusi.
“IDAI Cabang Sumatera Barat berkomitmen penuh menyukseskan program imunisasi nasional. Imunisasi adalah benteng utama pencegahan penyakit infeksi berat seperti tuberkulosis, hepatitis B, pneumonia, diare, hingga kanker serviks,” ujar dr. Asrawati dalam kegiatan Pekan Imunisasi Dunia yang digelar di Puskesmas Andalas, Rabu (30/4).Selain aktif dalam edukasi, IDAI juga memperkuat kolaborasi di lapangan bersama puskesmas, kader posyandu, dan tenaga kesehatan.
Kegiatan seperti kunjungan rumah dan layanan jemput bola menjadi langkah konkret untuk menjangkau anak-anak yang belum terimunisasi.
Sementara itu, Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Andalas, dr. Pratiwi, mengingatkan pentingnya imunisasi lanjutan atau booster bagi anak usia sekolah.
Editor : Rahmat
