Buah delima memiliki nilai tersendiri, bahkan disebutkan di Al Quran, tepatnya pada Al-An’am ayat 98.“Dialah yang menurunkan air dari langit, lalu dengannya Kami tumbuhkan segala macam tumbuhan. Darinya, Kami mengeluarkan vegetasi yang menghijau. Kami hasilkan pula butiran-butiran yang bertumpuk banyak. Dari bongkahan kurma yang menjuntai. (Kami tumbuhkan) kebun-kebun anggur dan juga zaitun serta delima, yang serupa tetapi berbeda. Perhatikanlah buahnya pada saat berbuah, kemudian menjadi masak. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang beriman,” demikian tertulis pada surat ayat Al-An’am ayat 98.
Menurut WebMD, buah delima yang segar adalah sumber serat yang baik dan mengandung kalori, protein, lemak, karbohidrat, serta gula.Berikut adalah beberapa manfaat buah delima bagi kesehatan tubuh:
Kesehatan Jantung: Penelitian menunjukkan bahwa buah delima dapat melindungi jantung dengan cara menurunkan tekanan darah dan kadar gula darah. Kandungan senyawa polifenol seperti punicalagins atau ellagitannins dalam delima membantu mencegah penebalan dinding arteri dan penumpukan plak. Jus delima juga mengandung pigmen tumbuhan seperti anthocyanin dan anthoxanthin yang membantu meningkatkan kemampuan fisik jantung serta mengurangi risiko stroke dan serangan jantung.Meningkatkan Pengendalian Diabetes: Penelitian menunjukkan bahwa minum jus delima dapat membantu meningkatkan ketahanan insulin pada penderita diabetes tipe 2.Menurunkan Risiko Kanker: Buah delima kaya akan antioksidan dan flavonoid, yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi buah delima dapat membantu mencegah kanker prostat, payudara, paru-paru, dan usus besar. Studi pada hewan juga menunjukkan bahwa mengonsumsi buah delima dapat menghambat pertumbuhan tumor pada paru-paru, kulit, usus besar, dan prostat.Dengan manfaat-manfaat tersebut, buah delima dapat menjadi bagian dari pola makan yang sehat dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Editor : Eriandi
