Bang One Karni Ilyas Ikut Mengantre Berfoto dengan Patung Hachiko di Tokyo 

Foto Harian Singgalang
×

Bang One Karni Ilyas Ikut Mengantre Berfoto dengan Patung Hachiko di Tokyo 

Bagikan opini

"Wanita itu ibumu?" tanya istri Malin. "Tidak, ia hanya seorang pengemis yang pura-pura mengaku sebagai ibuku agar mendapatkan hartaku," sahut Malin.Melihat tingkah Malin yang congkak di depan istrinya, Mande Rubayah sakit hati. Ia pun sengaja menyaksikan kapal anaknya bertolak dari pantai, sambil berdoa dalam hatinya agar Tuhan menghukum Malin.

Badai besar kemudian menerjang kapal Malin Kundang sampai seluruh isinya hancur berhamburan. Serpihan kapal berubah menjadi batu karang, termasuk sosok Malin Kundang dalam posisi sedang bersimpuh.Kesetiaan Hachiko

Karni takjub bukan semata pada Patung Hachiko. Tetapi cara orang menyikapi nilai - nilai persahabatan Anjing dan Tuannya. Menurut kisahnya, Profesor Hidesaburo Ueno dari Universitas Tokyo mengadopsi Hachiko di Prefektur Akita pada awal 1920-an.Mereka berdua tidak terpisahkan. Anjing itu setiap hari selalu menemani Prof Ueno ke Stasiun Shibuya untuk pergi bekerja di Universitas Imperial Tokyo. Dan, rutin setiap pukul 3 sore pula Hachiko ke stasiun itu untuk menyambut kepulangan Ueno. Hingga sang profesor meninggal pada tahun 1925 di kampus, sehingga Ueno tidak pernah lagi kembali ke Stasiun Shibuya. Sedangkan Hachiko tetap setia mengunjungi stasiun setiap hari sampai akhir hayatnya, sekitar 10 tahun kemudian. Kematiannya menjadi berita utama, lalu dia dikremasi dan dikuburkan di samping pemiliknya tercinta.

Kisah Hachiko menjadi legenda dan dibuatlah sebuah patung kecil di depan stasiun Shibuya untuk mengenang Hachiko. Banyak orang lokal dan orang asing selalu mengantri untuk foto bersama patung itu, yang berlokasi hanya beberapa meter dari tempat penyebrangan yang populer di Shibuya, yang dikenal dengan nama Patung Hachiko Lain di Tokyo.Meskipun tubuh Hachiko dikremasi, bulunya diawetkan dan setelahnya diisi serta dipajang di National Museum of Nature and Science yang berada di Taman Ueno Tokyo. Patung kedua juga didirikan di depan Tower Records di Shibuya, untuk mengenang ulang tahun relokasinya yang ke-20.

Ada juga mural keluarga Hachiko, di dinding stasiun yang berseberangan dengan patung asli, di mana seniman Ryutaro Kitahara sedikit bermimpi dan memahat beberapa teman anjing untuk si anjing setia.Bahkan ada film Hollywood yang dibuat tahun 2009 berjudul Hachi: A Dog's Story yang dibintangi oleh Richard Gere, dan pada dasarnya merupakan remake versi bahasa Inggris dari film asli Jepang Hachiko Monogatari (Kisah Hachiko).

Dan untuk mereka yang menyukai akhir membahagiakan, patung Hachiko yang lain dipersembahkan pada tahun 2015 di halaman Universitas Tokyo. " Bukan hanya Malin Kundang di Padang, tetapi hampir semua daerah di Indonesia ada legenda rakyat yang layak diabadikan, supaya nilai-nilai kebajikan dan keburukan di dalamnya, bisa dikenang generasi pelanjut, sedangkan yang buruk bisa menjadi tanda pengingat. Seluruh bangsa -bangsa di dunia pun merawat legenda itu," papar Karni Ilyas. (***)

Tag:
Bagikan

Opini lainnya
Terkini