Kisah Sukses Pengusaha Bus PO SAN

Foto Harian Singgalang
×

Kisah Sukses Pengusaha Bus PO SAN

Bagikan opini

JAKARTA – Kisah sukses juragan bus PO SAN. PO SAN Putra Sejahtera merupakan perusahaan otobus yang cukup populer. PO ini sendiri didirikan oleh Haji Hasanudin Adnan yang dalam perjalanannya menuju sukses penuh dengan ujian.Ternyata Hasanudin dulunya merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS). Saat ini ia sukses menjadi seorang bos bus ternama di Kota Bengkulu.

Dia mengawali kariernya sebagai seorang PNS yaitu dengan menjadi sopir atau pengemudi. Hal ini tak terlepas dari hobi dan ketertarikannya kepada kendaraan.Lalu ia membangun usaha transportasi yaitu SAN travel di tahun 1990-an untuk melayani penumpang. Usahanya terus berkembang hingga ketika menginjak usia 1 tahun, SAN travel sudah mendapatkan izin.

San merupakan perusahaan keluarga yang didirikan oleh ayah nya, pada tahun 1989 ayahnya merintis usaha Bus PO SAN ini.Nama SAN ini sudah ada pada tahun 1970an, jadi ayahnya dulu seorang PNS pada saat Bengkulu dibentuk menjadi provinsi. Ayah beliau dulu seorang pengemudi gubernur sampai menjadi bagian dari kendaraan di Provinsi Bengkulu.

Mulai dari mobil kecil dengan jangka pendek, pada tahun 1992 mulai stak yang SAN nya dengan jarak yang lebih panjang Bengkulu-Jakarta dengan sistem travel.Pada saat beliau masih menjadi pengemudi ini, Bengkulu itu masih dibawah pandam bukit barisan.Ayahnya berhubungan baik dengan bapak gubernur pada saat masih memimpin pasukan garuda Indonesia pada tahun 1971.

“Jadi ayah saya cita-citanya jadi tentara tapi tidak kesampaian sampai jadi pengemudi gubernur dan disenjatai,” kata mas Kurnia (Sani).Kini Haji Hasanudin sukses menjadi seorang bos bus ternama yaitu PO SAN di Bengkulu. Setiap keputusan yang diambilnya tentu berdasarkan pertimbangan penuh dan kemampuannya melihat peluang.

Saat itu Hasanudin memang melihat peluang jika provinsinya sangat membutuhkan akses transportasi. Nyatanya kini telah berbuah manis. (okezone)Artikel Asli

 

Tag:
Bagikan

Opini lainnya
Terkini