[caption id="attachment_67390" align="alignnone" width="611"] Danau Maninjau, semakin parah. Terlihat air Danau Maninjau menghijau seperti ditumbuhi lumut-lumut. (lukman)[/caption]LUBUK BASUNG - Danau Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Agam, dahulunya dikenal begitu indah, airnya jernih, banyak wisatawan, baik lokal maupun domestik atau manca negara. Tapi sekarang tidak ditengok lagi.
Tidak berseleranya wisatawan datang ke sana untuk menikmati keindahan alamnya, karena lingkungan DanauManinjau itu semakin rusak, airnya keruh bercampur hijau seperti berlumut. Orang menyebut Danau Maninjau itu menjadi danau mati.Selain airnya keruh juga berbau amis, dan tidak ada lagi aktivitas penduduk lokal mencari rinuak dan pensi. Dua jenis produk danau salah satu sumber ekonomi sebagian penduduk itu tidak ada lagi.
Walinagari Koto Malintang Nazarudin Dt. Tuo ketika kepada Singgalang, Senin (14/5) menyebutkan, dari pengamatannya, dari sejumlah keramba aring apung (KJA) yang ada sekarang ini banyak yang tidak aktif, disebabkan ikan-ikan tidak mau hidup lagi.Menurut catatan Penyuluh Perikanan Kecamatan Tanjung Raya, Asrul, jumlah KJA saat ini sebanyak 18 ribu petak. Jumlah itu bertambah dari sebelumnya yang hanya 17 ribu petak.Kepala Dinas Perikan dan Ketahanan Pangan (DPKP) Agam Ermanto ketika dihubungi Singgalang, sepertinya tidak peduli lagi dengan Danau Maninjau. "Untuk apalagi diurus Danau Maninjau itu, orangnya tidak mau diberi petunjuk," ujar Ermanto, kecewa dengan pengusaha KJA di Danau Maninjau itu.Ketua Komisi I DPRD Agam Feri Adrianto menyebut, tidak hanya Danau Maninjau yang tidak diurus lagi, banyak yang lain. "Banyak lagi yang lain yang tidak diurus," jelas Feri Adrianto. (lukman)
Editor : Eriandi