Publik Sambut Positif Reshuffle Kabinet

×

Publik Sambut Positif Reshuffle Kabinet

Bagikan berita
Publik Sambut Positif Reshuffle Kabinet
Publik Sambut Positif Reshuffle Kabinet

JAKARTA - Hasil kajian Indonesia Indicator (I2) pada periode 1 Januari hingga 12 Agustus 2015 menyebutkan, isu reshuffle menjadi sorotan pada 343 media di seluruh Indonesia, bahkan publik menyambut positif reshuffle kabinet yang dilakukan pada Rabu (12/8).Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2) Rustika Herlambang, di Jakarta, Kamis (13/8) mengatakan pada periode 1 Januari hingga Juli 2015, sentimen negatif media membingkai reshuffle kabinet sebanyak 30,11 persen, sementara itu ketika Presiden Jokowi secara tiba-tiba melakukan reshuffle pada hari Rabu (12/8), publik menyambutnya secara positif.

"Sentimen negatif melemah hingga 18,77 persen (pemberitaan hingga Rabu pukul 18.27 wib)," kata Rustika.Sentimen positif, kata dia, tercermin dari pandangan publik yang mengatakan reshuffle yang telah dilakukan Presiden Jokowi sudah tepat dan mampu membangun kepercayaan dan harapan publik.

Menurut Rustika, salah satu keputusan yang dianggap sesuai dengan keinginan publik adalah dengan menggeser Menko Bidang Ekonomi Sofyan Djalil ke Bappenas, dengan demikian koordinasi kerja untuk bidang ekonomi makin kuat dan solid."Kekecewaan pada kabinet tersebut terjadi karena naiknya harga beras, nilai tukar rupiah yang anjlok, dan isu kenaikan uang muka mobil pejabat," ujarnya yang menyampaikan hasil kajian media bertajuk "Respons Publik Terhadap Reshuffle Kabinet."

Menurut Rustika, puncak tren pemberitaan mengenai reshuffle di media terjadi pada Mei dan menurun sepanjang tiga bulan terakhir. "Di saat tren yang menurun tersebut, Presiden Jokowi justru secara mengejutkan melakukan reshuffle," katanya.Rustika menambahkan, pada saat tekanan publik menguat untuk melakukan reshuffle, Presiden Jokowi berusaha tidak terprovokasi oleh tekanan publik. Namun, ketika tekanan itu semakin melemah, Presiden Jokowi mengambil keputusan penting.

Baca juga:

"Apakah hal ini merupakan strategi Presiden Jokowi untuk menunjukkan independensi keputusan politiknya?" tanya Rustika. (*/lek)Sumber:antara

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini