Saya ke Dubai, bertemu tokoh paling berpengaruh dalam dunia pariwisata di sana. Saya bawa pulang, oleh-oleh: Jangan setengah-setengah, apalagi setengah hati, membangun pariwisata, sebab akan menghabis-habiskan energi dan uang saja. Fokus dengan visi yang tajam.
Demikianlah selama lima hari di Dubai memenuhi undangan Mr. mohammed Alabbar, pendiri dan pemilik Emaar Properties, sungguh mendapatkan ilmu kepariwisataan yang hebat.
Bagi saya, Alabbar, mungkin orang paling fenomenal di dunia dalam bidang pariwisata. Menyulap gurun pasir menjadi destinasi pariwisata yang tahun lalu dikunjungi 17,5 juta pelancong dari seluruh dunia atau dua kali lipat jumlah pelancong ke indonesia. Padang tandus, panasnya minta ampun, jadi destinasi. Ini luar biasa.
Dalam perbincangan sambil makan malam di rumahnya, Mr. Alabbar bercerita bagaimana visinya dalam membangun sesuatu "do it or dont do it at all, " artinya jika ingin membuat sesuatu untuk pariwisata lakukan dengan sebaik mungkin sehingga menjadi daya tarik yang luar biasa, atau tidak usah dilakukan sama sekali jika hanya setengah- setengah, sebab tidak akan menghasilkan apa-apa selain hanya membuang buang biaya dan energi.
Jika kita lihat apa yang dia bangun selama ini, jelas, semua itu menjadi bukti dari apa yang disampaikannya, disamping puluhan gedung gedung cantik bertuliskan Emaar yang bertaburan di seantero Dubai. Kita tentu sangat familiar dengan Burj Khalifa gedung tertinggi di dunia atau Dubai Mall yang tahun lalu dikunjungi 105 juta orang dan menjadikannya sebagai tempat paling banyak dikunjungi di dunia. Itu adalah dua karya orang hebat ini.
Mr. Alabbar, pribadi yang sangat baik dan menyenangkan. Saya diajak makan malam dengan menu mediteranian bersama dengan keluarganya, penuh dengan obrolan menarik seputar keyakinannya, Indonesia punya potensi jauh lebih besar untuk menjadi destinasi pariwisata dunia. Tinggal kesungguhan dalam merencanakan, menata ulang dengan masterplan yang benar serta mengeksekusi dengan konsisten. Minggu (15/6) hari terakhir dalam kunjungan saha ke Dubai, saya diundang ke kantor Emaar untuk berdiskusi dengan beliau beserta manajemen Emaar, banyak pelajaran berharga yang saya dapatkan.Intinya, fokus dan bekerja sampai tuntas. Inilah yang mesti dimiliki para pengambil keputusan, jika tidak akan seperti ketiak ular.
Semoga pemimpin Sumbar ke depan mempunya visi yang kuat dalam mengembangkan pariwisata di daerah ini. (**)