Gerakan peningkatan literasi dan numerasi tidak bisa hanya menjadi beban guru-guru dalam proses belajar mengajar, namun perlu untuk melibatkan berbagai macam stakeholder. Oleh karena itu, melalui Program Klinik Merdeka Belajar yang diselenggarakan oleh Balai Besar Penjamin Mutu Pendidikan (BBPMP) Sumatra Barat berupaya untuk mengajak masyarakat turut berperan serta. Karena ini akan menjalin komitmen bersama antara pemerintah daerah, dinas pendidikan dan masyarakat.
Program ini merupakan bagian dari Project Action Learning Team (ALT) 6 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI) yang bertujuan meningkatkan literasi-numerasi di daerah-daerah. Action learning program adalah suatu pendekatan pembelajaran yang terfokus pada tindakan atau tindakan nyata yang dilakukan oleh individu atau kelompok sebagai cara untuk memecahkan masalah atau mengatasi tantangan konkret dalam lingkungan kerja atau situasi tertentu.
Pendekatan ini membangun ekosistem pendidikan dengan melibatkan berbagai pihak bertujuan meningkatkan capaian literasi dan numerasi yang terukur. BBPMP Sumatra Barat saat ini memfokuskan pada dua kabupaten yaitu Pesisir Selatan dan Pasaman dengan mengadakan kegiatan melalui Podcast, Webinar, dan Mobil Klinik Merdeka Belajar.
Program ini diluncurkan pada 28 Mei 2023 di Truntum Hotel, Padang dan pendampingan pertama yang telah dilakukan BBPMP Sumatra Barat pada 19 Juni 2023. Untuk itu perlu dilaksanakan kembali tindak lanjutnya dalam Program Klinik Merdeka Belajar dalam bentuk kegiatan Pendampingan dan Refleksi dalam Melejitkan Prestasi, Menguatkan Literasi dan Numerasi (Melintasi) kepada Pemda, Masyarakat dan Kelompok belajar (Kombel) di Kabupaten Pesisir Selatan pada tanggal 31 Agustus-2 September 2023, dan pada tanggal 8-10 September 2023 di Pasaman.
Melalui program ini, BBPMP bertujuan mengawal pelaksanaan program beserta terbitnya regulasi pendukung sebagai tolok ukur besarnya komitmen dan kontribusi semua pihak dalam mendukung program peningkatan literasi-numerasi. Maka, ini adalah salah satu bentuk advokasi BBPMP Provinsi Sumatra Barat terhadap pemerintah daerah melalui dinas pendidikan kabupaten/kota.
Di Pesisir Selatan, Program Klinik Merdeka Belajar melibatkan para wali nagari, sehingga BBPMP menyebutnya sebagai PRONASA (program nagari bersekolah). Selain di sekolah, wali nagari melalui program nagari bersekolah juga berperan aktif dalam meningkatkan literasi-numerasi, yang diwujudkan dalam program-program seperti pendirian pustaka di kantor wali nagari, puskesmas dan masjid/musholla; penyediaan akses internet kepada anak-anak untuk mendapatkan bahan-bahan bacaan; memfasilitasi pengembangan seni dan budaya anak-anak yang dilaksanakan pada hari-hari tertentu, seperti sepak bola, randai, silat; dan kegiatan subuh mengaji yang dilaksanakan di masjid atau mushola yang dilaksanakan setiap Sabtu pagi.Namun, penyediaan akses internet terhadap generasi muda bisa saja memberikan dampak yang negatif. Maka di sini perlu pengawasan dan pembinaan terhadap anak-anak tersebut tentang bagaimana menggunakan akses internet untuk kepentingan yang positif. Selain itu, penting untuk merancang suatu kegiatan yang atraktif dan pengadaan bahan bacaan yang menarik bagi anak-anak, sehingga mereka mau mengunjungi dan berkegiatan di pustaka-pustaka yang disediakan di kantor-kantor wali nagari.
Kegiatan-kegiatan ini juga melibatkan pemerintah nagari, dinas pendidikan, tokoh masyarakat, jurnalis yang membantu saluran informasi mengenai pelaksanaan kegiatan agar dapat terbuka lebar kepada masyarakat. Karena menurut masyarakat, sebelumnya informasi yang tidak mereka terima dengan baik menyebabkan mereka tidak tahu bahwa kegiatan-kegiatan seperti ini sebenarnya telah giat dilaksanakan. Maka, dengan penyebaran informasi dan sosialisasi yang baik oleh pemerintah, tokoh masyarakat dan jurnalis, masyarakat dapat mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dan dapat berpartisipasi aktif di dalamnya.
Dalam pelaksanaannya, dapat dilihat semangat para warga dalam merespons program-program ini. Hampir di setiap pelaksanaan kegiatan itu, terlihat banyak anak-anak yang menghadiri kegiatan dan para orang tua antusias untuk mengantarkan anak-anak mereka.
Sementara itu, hal yang bisa dikatakan sebagai suatu yang khas di Kabupaten Pasaman adalah banyaknya kelompok taman baca yang berdiri. Hal ini terjadi karena ada sejumlah tokoh-tokoh literasi setempat yang membantu dalam pengembangan program ini.