Terkesima Suara Azan, Suami - Istri di Pekanbaru Ini Masuk Islam

Foto SINGGALANG RIAU
×

Terkesima Suara Azan, Suami - Istri di Pekanbaru Ini Masuk Islam

Bagikan opini

SINGGALANG RIAU - Cerita mualaf menjemput hidayah islam di Bulan Suci Ramadhan kali ini datang dari Pasangan Suami-Istri (Pasutri) di Kota Pekanbaru.Keduanya bernama Faozatulo Tafonao (32) seorang buruh harian lepas dan Walima Halawa (27) seorang ibu rumah tangga.

Masjid Agung An-Nur Riau dan ratusan jamaah menjadi saksi persyahadatan pasutri itu pada Jumat (16/3/2024).Pantauan Singgalang, upacara pengislaman keduanya dibimbing langsung pengurus Mualaf Center Riau, Ustad Ir. Rubianto.

Sebelum mengucap syahadat dan ikrar masuk islam itu, keduanya bercerita bahwa hidayah islam datang kepada mereka lewat lantunan adzan subuh."Saya sering mendengar azan, saat mendengarkan itu hati saya terasa tenang dan tentram," kata Walima Halawa.

Berbekal hal itulah, wanita 23 tahun itu kemudian memberanikan diri mengungkapkan apa yang ia rasakan tersebut kepada sang suami.Bak gayung bersambut, sang suami menyambut baik hidayah itu dan mengaku merasakan hal yang sama.

Bahkan, Faozatulo bertekat untuk belajar lebih banyak lagi tentang islam. Hingga akhirnya, pasutri itu menjemput hdayah islam lewat Mualaf Center Riau."Saya merasakan hal yang sama, saat mendengar azan terasa adem, makanya kami kompak hari ini masuk islam," ungkapnha.

"Tidak ada yang memaksa kami, kami ingin masuk islam atas kemauan sendiri," jelasnya.Usai mendengar pengakuan pasutri itu, ustas Rubianto langsung membimbing keduanya masuk islam. Keduanya sukses bersyahadat dalam satu kali penglafalan.

Kepada pasutri itu, ustad Rubianto berpesan agar giat belajar tentang islam terkhusus tentang akidah, akhlak dan sholat lima waktu."Kedua, patuhi dan tetaplah taat kepada kedua orang tua meski berbeda agama, kita boleh membantah kita diajak kembali ke agama sebelumnya atau menyekutukan Allah," ungkapnya.

"Setelah ini, lakukan mandi wajib dan laksanakan sholat. Tetaplah istiqamah dalam islam," pungkasnya.Ditempat yang sama, bersama pasutri itu turut juga bersyahadat Adilmawati Waruwu (22), Aliana Nia Reta (20 ), Gandhi Arfin Purba (64) dan Tao Haoge Nduru (23 tahun).

Selanjutnya, enam mualaf tadi mendapat selamat dari jamaah Masjid Agung An Nur Pekanbaru dan mendapat bingkisan Daei Mualaf Center An Nur berupa perlengkapan salat.Kontributor: Mhd Ihsan

Tag:
Bagikan

Opini lainnya
Terkini