Israk Mikraj Menghadirkan " Manusia Langit"

Foto Duski Samad
×

Israk Mikraj Menghadirkan " Manusia Langit"

Bagikan opini

Oleh Duski SamadIsrak Mikraj Pemko Padang Panjang, Rabu, 07 Februari 2024

Negara ini menjadikan peristiwa Isra Mi’raj Nabi sebagai hari libur nasional. Tentu saja ini merupakan sebuah penghargaan negara ini terhadap salah satu momentum penting dalam sejarah Islam. Namun, hal paling pokok dari momentum tersebut bagaimana bangsa ini memaknai momentum Isra Mi’raj untuk kepentingan bangsa ini.Apa makna peringatan ini untuk bangsa? Sebagaimana telah dimafhumi bersama bahwa peristiwa Isra Mi’raj merupakan satu istilah untuk menggambarkan dua kejadian penting. Peristiwa ini menggambarkan perjalanan Nabi dalam satu malam yang melakukan perjalanan dari Makkah ke Baitul Maqdis (Palestina) atau dikenal Isra’ yang disambung ke “Sidratul Muntaha” (satu tempat di atas langit ketujuh) yang dikenal dengan Mi’raj. Pada peristiwa inilah Nabi Muhammad SAW mendapat perintah menunaikan salat lima waktu sehari.

Sesungguhnya bangsa ini juga membutuhkan keimanan dan kepercayaan diri yang kuat untuk bangkit dan setara dengan bangsa lain sebagai negara yang berdaulat, mandiri dan sejahtera. Butuh kepercayaan seluruh komponen bangsa yang memiliki keimanan yang kuat untuk memperbaiki bangsa ini.Hikmah menembus batas

Isra Mi‘raj -perjalanan Rasulullah dari Masjidil Haram di Makah menuju Masjidil Aqsa di Palestina, dilanjutkan ke Sidratul Muntaha menembusi batas-batas langit adalah salah satu keistimewan dari Allah yang diberikan hanya kepada Nabi Muhammad saw. Pada perjalanan tersebut Rasulullah telah menembus batas-batas materi alam semesta yang menurut catatan berjarak 13,7 miliar tahun cahaya sekaligus memecahkan rekor telah melampaui jarak tersebut, Al-Qur’an mengabadikannya dan menyebut bahwa Rasulullah telah mendapat tanda-tanda kekuasaan Allah paling besar (An-Najm [53]:13-18).Inti yang paling penting dari Isra Miraj adalah shalat. Orang yang tidak shalat, shalatlah. Insya Allah kita menjadi manusia yang bersih, manusia husnuzan, bukan manusia curiga. Manusia yang benar, bukan manusia hoaks. Manusia yang agung, bukan manusia rendahan.

Miraj memiliki misi yaitu menghadirkan manusia langit yang mengutamakan aspek persatuan, bukan perbedaan. Manusia langit, menekankan aspek ijmali (keutuhan), bukan keberantakan. Manusia langit ialah manusia bersih, bukan manusia kotor.Manusia langit itu dekat dengan Allah SWT, bukan dekat dengan iblis. Manusia langit itu mempersiapkan dirinya untuk dipanggil oleh Allah SWT. Sementara manusia bumi itu belum punya persiapan.

Isra Miraj, juga berkaitan erat dengan aspek kebangsaan khususnya Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang berlangsung pada 14 Februari ini. Pemilu kali ini, meski dilalui dengan perbedaan pilihan, harus berakhir dengan suasana kebatinan yang sejuk, damai, dan terbuka.Sekali pun ada perbedaan pilihan dalam pemilu, tetapi sesudah pemilu mari kita rujuk kembali. Nabi setelah Miraj itu berhijrah. Jadi setelah pemilu ini kita hijrah ke dalam suasana batin yang lebih terbuka. Terima kelemahan dan kelebihan teman-teman kita.

Isra Mi’raj merupakan momentum penting Nabi diberikan mandat shalat. Ibadah shalat merupakan media untuk mencapai kesalehan spiritual individual, hubungannya dengan Allah. Tetapi shalat juga menjadi sarana menguatkan hubungan sosial. Hal ini sebagaimana Firman Allah dalam ayat sebagai berikut, “Dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar” (QS al-Ankabut: 45).Isra Mi’raj mengajarkan bangsa ini untuk selalu naik tingkat memperbaiki diri. Menjadi bangsa yang kuat dan mandiri dalam berbagai aspek membutuhkan kepercayaan sebagaimana umat Islam mengimani peristiwa mukjizat. Kepercayaan masyarakat terhadap pemimpinnya, kepercayaan pemerintah terhadap warga negaranya dan kepercayaan masyarakat dengan masyarakat perlu ditumbuhkan untuk menjaga persatuan bangsa ini.

Cara bangsa ini meningkatkan diri adalah dengan memperkuat relasi spritual seorang hamba dengan Tuhan dan memperkuat relasi sosial antara manusia dengan sesamanya. Shalat mengajarkan bagaimana cara mendekatkan diri dengan Tuhan, tetapi mempunyai dimensi sosial menjaga kerukunan dan harmoni sosial.Karena itulah, Isra Mi’raj bagi bangsa ini harus dimaknai sebagai momentum meningkat derajat bangsa ini lebih tinggi melalui penguatan relasi spiritual dan relasi sosial kemanusiaan. Isra Mi’raj berarti penguatan relasi Islam dan kebangsaan sebagai pondasi memperkokoh keutuhan bangsa ini.

Nilai-nilai yang disarikan dari Israk mikraj yang diharapkan dapat menghadirkan manusia langit, dengan kreteria sebagai berikut.1. Kembersihan jiwa dalam menghadap Allah SWT.

2. Tunduk dan menerima bukti kuasa Allah SWT.3. Tingginya derajat kehambaan.

Tag:
Bagikan

Opini lainnya
Terkini