Rumah Mereka Dibedah, Fitri dan Riri Kini Bisa Tidur Nyenyak

Foto Harian Singgalang
×

Rumah Mereka Dibedah, Fitri dan Riri Kini Bisa Tidur Nyenyak

Bagikan opini

PADANG - Pagi-pagi sekali, Fitriwati (51), bergegas bangun dari tidurnya. Dia harus membungkus kerupuk pangsit yang baru saja dimasaknya tadi malam, Jumat (27/10/2023).Fitriwati adalah warga Bandar Buat, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang. Dia menggantung hidup dengan menjual kerupuk.

Dia, melangkah meninggalkan anaknya yang juga tidur bersamanya. Dia menuju dapur yang baru saja pasang dinding. Dapur itu berdinding papan semen (grc board).Barang-barang yang digunakannya untuk adonan kerupuk masih terhampar bertebaran. Tangannya berupaya merapikan satu persatu. Mulai dari kuali, panci hingga tumpukan tepung.

"Biasanya saya masuk hingga 3 kg tepung setiap hari,"sebut Fitri di rumahnya saat dikunjungi.Dengan menjual kerupuk itu, Fitri bisa mengantongi Rp50 ribu hingga Rp150 ribu perharinya. Jika semua kerupuk terjual laku, maka dia bisa dapat Rp150 ribu, kalau tidak kadang untuk bahan membuat kerupuk berikutnya saja sulit.

Dengan tepung sebanyak 3 kg tersebut, dirinya bisa mendapatkan 15 pack kerupuk. Kemudian, kerupuk dijajakan ke sejumlah kedai di daerah Lubuk Kilangan, Kota Padang."Saya antarkan ke kedai-kedai di Padang Besi, Simpang Patai, juga daerah lainnya,"ujarnya.

Untuk hasil penjualan, dirinya baru bisa menagih hasil penjualan sebelumnya. Untuk kerupuk yang baru diantar, belum bisa ditagih."Sistemnya diantar dulu, dua hari lagi baru dijemput,"katanya.

Diakuinya, rutinitas itu dijalaninya sejak gedung Sekolah Dasar (SD) 03 Bandar Buat direhab. Karena biasanya dia jualan jajanan anak-anak di sekolah tersebut. Kini, kontan pendapatannya hanya hasil menjual kerupuk.Membuat kerupuk itu tidak mudah juga buat Fitri. Dia memulai membuat adonan usai salat Isya. Kemudian melanjutkan hingga tengah malam. Kadang sampai dini hari baru bisa digoreng.

Rutinitas itu dilakoninya di rumah yang ditinggali berdua dengan anaknya yang masih kelas 4 SD. Tak ada usaha lain yang dapat dilakukannya saat ini.Sekarang, Fitri sendiri mengaku bersyukur. Karena dia sudah mulai nyaman membuat kerupuk malam-malam di rumahnya. Karena sebelumnya, dinding depan rumahnya hanya seng. Ditambah dengan pintu depan triplek yang sudah sobek-sobek.

Jika hujan serta angin datang, lantai rumahnya basah. Tidak ada kamar di rumahnya. Dapur juga tidak ada dindingnya. Semua terhampar yang sebagian besar dindingnya adalah seng bekas."Alhamdulillah, sekarang kalau ketiduran dan kelelahan usai buat kerupuk, tidak masalah lagi,"katanya.

[caption id="attachment_173734" align="alignnone" width="1600"] Riri Afyeni dalam rumahnya yang sudah direhab oleh Forum Nagari Bandar Buat.Ist[/caption]-----

Pada pagi-pagi buta pula, seorang istri juga bergegas bangun dari tidurnya. Dia mencuci beras, kemudian memasaknya diatas kompor gas dua tungku.Kompor itu hanya dibiarkan melata di atas lantai. Tak ada dapur. Hanya ruang kosong seluas 1x2 meter. Ruang yang memisakan kamar tidur dengan kamar mandi.

Tag:
Bagikan

Opini lainnya
Terkini