Homestay dan Penas Tani

Foto Harian Singgalang
×

Homestay dan Penas Tani

Bagikan opini

Dengan banyak agenda2 nasional/internasional di Sumbar akhir2 ini maka masaalah akomodasi menjadi hal krusial untuk Sumbar ke depan, dan homestay adalah solusi untuk membantu masalah2 akomodasi baik bila ada even maupun untuk hari-hari biasa bagi wisatawan/kunjungan bisnis dan kebutuhan lain bagi pengunjung ke suatu daerah.Apa itu homestay? Homestay adalah rumah warga yang kamarnya berlebih atau ditambah menjadi penginapan bagi tamu, dimana wisatawan/pengunjung akan menginap di rumah warga dengan hospitality seperti layaknya hotel, kamar yang bersih, toilet yang layak dan sarapan pagi yang disediakan tuan rumah atau yang lebih di kenal dengan istilah Host Family.

Budaya merantau masyarakat Sumbar membuat beberapa kamar di rumah di Sumbar menjadi kosong, kamar-kamar tersebut tinggal dibenahi, diberi seprai putih layaknya hotel dan untuk kamar mandi tidak menjadi masalah di luar atau di dalam kamar yang penting bersih dan higienis.Untuk Sumbar sangat memungkinkan bisnis homestay menjadi salah satu alternatif usaha wisata warga di tengah sulitnya ekonomi saat ini atau minimal rumah yang ditinggali bisa terawat dengan baik dan menambah saudara dari tamu-tamu yang menginap di rumah kita.

Apa masalah dengan Homestay? Sebagai orang yang juga menginisiasi bisnis homestay di Sumbar dengan nama Saisuak Homestay pernah ditanyakan niniak mamak, apakah tidak jadi tempat maksiat nantinya??Kami menyampaikan SOP yang diterapkan di homestay yang akan dibuka bahwa siapapun keluarga yang menginap akan diminta surat nikah dan bila pasangan tidak membawa surat nikah maka kami akan cek KTP pasangan, kalau alamat yang bersangkutan sama di KTP maka dibolehkan menginap kalau beda alamat di KTP di tolak.

Setelah di jelaskan ninik mamak mendukung bahkan rumah ponakan beliau juga direnovasi jadi homestay dan saat ini berkembang bisa untuk biaya kuliah anaknya.Satu lagi apakah dengan rumah di pinggiran kota atau di komplek bisa rumah dijadikan homestay? Di Kota Bukittinggi malah para wisatawan sangat tertarik menginap di rumah-rumah warga pinggiran, sebab lebih tenang dengan suasana desa dan udara yang segar di pagi hari, apalagi ada sawah-sawah di sekitar bahkan saat ini 2 bulan ke depan penuh.

Bagi rumah-rumah di komplek-komplek juga mulai marak saat ini rumah warga menjadi homestay sebab suasana di rumah sendiri menjadi pengalaman bagi wisatawan/peserta kegiatan nasional di Sumbar.Tinggal plang merk di tepi jalan dan promosi di media sosial serta kerjasama dengan travel agent.

Jadi mulailah merintis usaha ini, modal tidak banyak tapi sangat menjanjikan untuk masa memdatang, harga kamar homestay mulai Rp. 250.000 - 500.000 adalah uang pasti yang dapat diterima saat tamu menginap.Bagaimana dengan perizinan? Nah saat ini pemerintah melalui dinas perizinan memberikan kemudahan untuk masalah perizinan, silahkan temui lurah dan dinas perizinan.

Selamat memiliki homestay dan bila mungkin di tambah coffee shop bila halaman rumah agak lapang, ini usaha hebat bagi ibu-ibu rumah tangga. (*)Penulis adalah ketua tim pengembangan desa wisata Sumbar, penggerak homestay di beberapa daerah dan owner Saisuak Homestay Matur.

Tag:
Bagikan

Opini lainnya
Terkini