Komunikasi Viral

Foto Harian Singgalang
×

Komunikasi Viral

Bagikan opini

Oleh Dr. Elva Ronaning Roem, S.Sos, M.Si/Dosen Ilmu Komunikasi UnandPeran teknologi sungguh sangat membantu Ilmu Komunikasi. Kini, kita tak perlu repot untuk mengadu atau melapor sama polisi dan kepala daerah. Cukup, kita lapor saja sama masyarakat di dunia medsos (netizen), lewat perantara video yang kita upload di media sosial (medsos). Selesai perkara. Dapat kita lihat, betapa hebatnya Tiktoker Bima. Dalam kurun waktu 10 hari, Presiden langsung datang ke Provinsi Lampung, meninjau jalan rusak. Tak hanya Lampung, jalan Jambi juga dijabani Jokowi, merespons Bima. Terperangah dua kepala daerah dibuatnya.

Hal serupa juga dilakukan ketua RT kawasan Pluit yang menceracau di channel youtube, memprotes pemilik ruko yang seenak perut membangun rukonya dengan memakan badan jalan dan saluran drainase yang notabene jadi hak publik. Tak sampai 3 hari usai video itu viral, Gubernur DKI langsung mengambil aksi nyata, memerintahkan aparat Satpol PP untuk membongkarnya. Tambin si pemilik ruko, dibuatnya.Bukannya tak percaya terhadap polisi atau kepala daerah. Tampaknya kini, masyarakat lebih nyaman curhat sama medsos. Dalam hitungan menit ataupun jam, video yang kita upload bisa langsung viral, terlebih jika video itu mengusik kepentingan orang banyak. Sebagai orang yang berpikir positif, harusnya kita justru berterima kasih dengan hadirnya teknologi medsos yang kian terus berevolusi. Pihak polisi ataupun kepala daerah dalam hal ini, justru terbantu dengan segala informasi yang didapat dari setiap video viral. Pendek kata, kini police watch itu, bernama netizen. Dan terafiliasi kini, netizen punya peran besar dalam mengawal segala bentuk kebijakan pemerintah bersama polisi dan sejumlah aparat terkait.

Ditilik ke belakang, dahulu betapa susahnya kita berkomunikasi kepada pihak pemerintah maupun aparat, utamanya soal pelayanan publik. Kini, masyarakat sudah cerdas. "Tak usah ribet melapor, kita viralkan saja lewat video". Begitu spontanitas masyarakat kini. Namun sebagai warga negara yang baik, perlu diingat pula, kita ini negara hukum. Jangan serampangan pula share video yang justru tidak pada tempatnya. Negara punya Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dalam mengatur hal ini. Pada hakikatnya, teknologi diciptakan untuk memudahkan pekerjaan manusia. Tapi patut pula untuk diingat, kita harus bijak memanfaatkan yang namanya teknologi.Karena tak sedikit pula, masyarakat terjerat hukum akibat penggunaan medsos yang tidak bijak. Ini kembali kepada niat. Apa niat kita dalam bermedsos. Jika niat kita baik, hasilnya akan baik. Jika tidak, justru akan sebaliknya. Dapat kita lihat, penggiat UMKM kini, justru sangat terbantu dengan kehadiran teknologi marketplace yang memudahkan bertemunya si penjual dengan si pembeli. Tak hanya sampai di situ. Komunikasi viral juga sangat membantu apapun bentuk yang namanya sales (penjualan).

Contoh dekat saja, perang untuk mendapatkan tiket (war ticket) konser grup band masyhur Cold Play yang ludes dalam hitungan jam. Sungguh tak terbayangkan oleh kita selama ini. Begitu mudahnya menjual tiket konser yang harganya jutaan. Secara massif, di sejumlah medsos (Instagram, Tiktok, youtube, facebook, twitter) jutaan netizen mem-viral-kan Cold Play yang akan manggung di Jakarta. Saya pun meyakini, hal serupa juga akan terjadi saat war ticket pertandingan persahabatan antara timnas Indonesia Vs timnas Argentina, yang akan dihelat di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), 19 Juni mendatang.Begitu benarlah, dahsyatnya komunikasi viral ini. Ladang amal untuk membantu sesama, juga langsung cepat untuk dieksekusi dalam aksi nyata. Mantan pahlawan timnas Indonesia, kiper Kurnia Meiga baru-baru ini, melelang seluruh medali olahraganya di Instagram, untuk mencari biaya pengobatan penyakit buta matanya. Sudah enam tahun dia berjuang untuk sembuh, hingga uangnya tak ada lagi untuk berobat. Dalam hitungan jam, sudah banyak orang yang membantu.

"Bantu sundul, gan", kata netizen. Seketika, berita itu viral, hingga akhirnya, petinggi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) mengaku terenyuh, dan hari itu juga langsung mendatangkan dokter spesialis mata terbaik yang ada di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) untuk langsung mengecek Kurnia Meiga di rumah pribadinya. Petinggi sepakbola itu berniat, akan maksimal untuk mengawal kesembuhan legenda kiper timnas tersebut.Bicara komunikasi, bicara pesan. Komunikasi yang sukses itu, jika pesan itu cepat sampai. Lebih makjleb lagi, jika pesan itu dapat tersampaikan (ter-delivered) dengan baik. Sebuah pesan yang baik, tentu harus berisi konten yang baik, dan disampaikan secara baik pula. Tentunya hal ini, penting pula untuk diperhatikan oleh para politisi, terlebih tahun ini sudah masuk ke dalam tahun politik.

Sampaikan lah pesan itu kepada masyarakat, secara santun. Jangan sampai pula terjadi, akibat komunikasi kita yang tidak santun, nanti hal itu kemudian akan menjadi viral. Ingat; komunikasi viral ini bak dua sisi mata uang. Bisa membuat kita seketika menjadi pahlawan (hero), namun bisa pula sebaliknya, dalam sekejap membuat kita jadi pecundang (zero). Terlepas nanti ada gimmick komunikasi politik, namun sebagai umat yang bergama, kita perlu meyakini; kita harus punya niat komunikasi yang baik dengan Allah dan sesama. (***)

Tag:
Bagikan

Opini lainnya
Terkini