Robohnya Palanta Virtual

Foto Harian Singgalang
×

Robohnya Palanta Virtual

Bagikan opini

Dalam sebuah WAgroup alumni yang awalnya terjalin silaturrahmi erat, saling melepas kangen dan bernostalgia tiba-tiba menjadi tidak nyaman, saling adu argumen, perang opini dan berebut pengaruh. Dari awal admin telah menekankan di group ini agar saling menghargai perbedaan, bebas tetapi saling menghormati dan tidak menyerang pribadi.Coba tebak siapakah dari orang-orang berikut yang telah memecah persatuan?

Awalnya si A menforward sebuah kontent yang intinya sebuah kritik bagi penyelenggara negara. Lalu menambahkan komentar 'akan dibawa kemana negara kita' atau 'inilah akibat bila kita salah memilih pemimpin' atau bahasa sejenis lainnya.Lalu si B menanggapi "sebaiknya kita saling menghargai perbedaan, kontent kontent politik seperti ini bisa menimbulkan perpecahan, kita disini mempunyai latarbelakang dan pilihan politik masing- masing mari saling menjaga .".. bla bla ...dst.

Lalu si C menambahkan lagi "Bla bla.... dst" yg intinya membenarkan pendapat si B. Kemudian Si A pun menyampaikan pembelaannya ...didukung oleh si D ... dan seterusnya ... dan seterusnya sehingga terbentuklah kubu kubu di group tsb.Tahukah kita siapa yg telah memulai perpecahan di group dengan demikian? Apakah si A? atau Si B?

Kita mungkin sepakat bahwa si A lah yang telah memicu terjadinya perpecahan di group. Tetapi tunggu dulu... argumen berikut akan membuat kita berpikir ulang dan menyimpulkan bahwa sesungguhnya penyebab perpecahan di group adalah si B!Kita mulai dari aturan umum yang digariskan admin, anggota harus saling menghargai perbedaan dan tidak boleh menyerang pribadi. Pada situasi di atas si A menyampaikan kritiknya secara umum sesuai kecenderungannya. Si A mengkritisi keadaan, lembaga atau institusi di luar group, bukan anggota group. Tentu saja tidak semua anggota sepakat dengan si A.

Tetapi si B yang mungkin berbeda pendapat merasa perlu meluruskan si A. Nah disinilah kesalahan si B. Tanggapannya bersifat pribadi dan ditujukan juga jelas kepada si A.Jika si B mengamalkan aturan admin bahwa kita harus saling menghargai perbedaan maka sepantasnya si B justru menghargai si A yang berbeda dengannya. Silahkan saja si B juga memposting kontent yang berbeda atau jika memang perlu mengingatkan si A, lakukanlah via japri.

Cobalah perhatikan lagi...Si A mengkritik pemerintah....

Si B mengkritik si ASiapa yang telah melanggar aturan dan menyebabkan perpecahan? Ya... tentulah si B karena telah mengeritik pribadi di depan umum.

Banyak sekali kasus seperti ini yang mungkin niatnya 'ingin meluruskan' tetapi justru itulah pangkal perpecahan.Contoh lain... ada seseorang memposting sebuah kontent agama lalu ada saja seseorang yang lain mempunyai pendapat berbeda lalu mengkritik teman pertama, maka mulailah saling serangnya.

Ketahuilah bahwa 'menghargai perbedaan' itu artinya ya menghargai orang lain utk beda. Selama seseorang tidak menyerang pribadi kita maka tidak usah baper.Jika ada teman yang mengkritisi DPR sementara kita adalah anggota dewan...tidak usah baper sebab yang dikritik adalah lembaga secara umum, bukan anda.

Jika ada yang mengkritisi kepolisian, kejaksaan, kementrian sementara kita adalah anggota dari lembaga tersebut maka tidak usah baper. Yang dikritik adalah lembaga secara umum bukan anda.Lalu bagaimana seharusnya jika seseorang kadang terlalu berlebihan dan cenderung memaksakan pemahamannya sehingga dapat mempengaruhi opini? Kembali lagi kepada aturan...jika hal tersebut masih sebatas perang opini, maka luruskan denhan fakta dan data. Jangan sekali-kali menyerang pribadi.

Tag:
Bagikan

Opini lainnya
Terkini