Penuturan Uda Bas Tentang Pak Azwar Anas

Foto Harian Singgalang
×

Penuturan Uda Bas Tentang Pak Azwar Anas

Bagikan opini

“Bas, bisa koran disebar ke seluruh nagari?”“Lah talambek Uda mah, tapi ambo usahokan, kami rapek di redaksi dulu.”

Ini antara lain percakapan antara Gubernur Sumbar Azwar Anas dan H. Basril Djabar pada periode pertama kepemimpinannya.Azwar jadi Gubernur Sumbar sejak Oktober 1977 dan selesai bulan yang sama 1987. Dua periode penuh.

Ketika itu, kata Uda Bas pada Singgalang, Senin (6/3) pembangunan yang dilakukan Azwar Anas adalah memperbaiki Sumatera Barat, setelah fondasi memulihkan harga diri selesai diletakkan Harun Zain.Pak Azwar, menggebu dan hasil pembangunannya dirasakan, tapi tak semua orang tahu.

“Santiang banalah Apak, tapi rakyat di desa tidak tahu,” kata Pemred Harian Singgalang, H. Basril Djabar.Memang kemudian ditawarkan agar hasil-hasil pembangunan mesti diketahui rakyat. Itulah sebabnya koran ada yang disebar ke desa.

Tawaran itu khusus untuk Singgalang, lalu Da Bas mengajak Haluan dan Semangat. “Kita tak mau sendirian,” kata Da Bas.Maka kemudian tigo koran Padang ini membuat suplemen khusus dan disebar ke nagari-nagari. Itulah sebabnya kenapa rakyat begitu paham akan sosok Azwar Anas, karena dibantu informasi secara luas.

Konsep ini kemudian diketahui oleh Menteri Penerangan, Harmoko, maka diadopsi jadi Koran Masuk Desa (KMD). Ini dilakukan secara nasional.Tak lama kemudian, ada pula koran Pertanian yang juga disebar ke desa-desa.

Azwar Anas, percaya dan sayang pada Basril. Gubernur ini disapa Uda olehnya. Banyak kebijaksanaan yang diterapkan didiskusikan dulu dengan Basril. Oleh Pemred ini dipalegakan dulu pada dewan redaksi, sehingga masukan ke gubernur, tidak salah.Koran masuk desa itu, dampaknya sangat besar bagi melek baca rakyat di nagari. Yang terpenting ketika itu, rakyat mengenal dua hal. Pertama hasil pembangunan dan kedua sosok gubernurnya.

Apalagi jika turba Pak Azwar berhenti dimana ia suka. Ada rakyat duduk di tepi jalan, berhenti. Ceramah di masjid oke. Di lapau juga oke.Wibawanya yang hebat membuat rakyat menaruh rasa hormat padanya. Jika ada yang kurang pas, pasti Uda Bas menelepon atau datang mengingatkan.

Bahkan sering dipanggil ke kantor atau ke rumah dinas.Hubungan keduanya begitu dekat seperti juga dengan Pak Harun dan kemudian dengan Pak Hasan Basri Durin.

Semasa sakit di rumah dan dirawat di RSPAD Basril Djabar datang membezuk. Bahkan di rumah sakit, hanya pada Basril ia memberi respon. Bagi Azwar canda adiknya itu, selama ini adalah obat.Karena Azwar yang terbuka semacam itu maka pers adalah sahabat terbaiknya. Kini Azwar sudah dimakamkan di TMP Kalibata pada Senin (6/3). Selamat jalan Pak Azwar Anas. (yose)

Tag:
Bagikan

Opini lainnya
Terkini