Pada Sebuah Taman di Barcelona

Foto Harian Singgalang
×

Pada Sebuah Taman di Barcelona

Bagikan opini

Pada sebuah taman, kala malam di Kota Barcelona, Spanyol, sepasang kekasih sedang membagi senyum. Ia hanya lewat di dekat sebuah meja kayu. Di sana ada sejumlah orang sedang berkisah. Beberapa perempuan berhijab tampak berlalu, menuju jalan utama.Tipikal kota tua, taman kecil itu ada di belakang Royal Hotel di jantung kota tempat jajan Miss Jinjing dari berbagai bangsa menginap. Hotel bintang empat itu, nyaman.

Di taman ini, saya melihat wajah Eropa, setidaknya dari pengunjung yang datang dari berbagai negara di Eropa dan belahan dunia lainnya. Ketika saya terbang dari Dusseldrorf Jerman man ke Barcelona, pewasat Eurowings yang ditumpangi terisi penuh. Ada turis dari Asia, Eropa dan Amerika. Di pesawat ini dan di penerbangan internasional Jakarta- Doha- Amsterdam, saya saksikan dengan mata kepala sendiri, semua penumpang berdiri, padahal belum waktunya mereka turun. Jadi bukan hanya di Padang, seperti video viral beberapa waktu lalu itu.Di taman kota ini, saya memesan kopi dan kentang dengan saus yang tidak akrab di lidah saya. Tak habis. Duduk sembari menulis, mencoba menikmati dinginnya malam persis dingin malam di Alahan Panjang.

Taman ini nyaman. Tak lama benar saya di sini, kembali ke jalur jalan kaki selebar jalan tol di depan hotel. Ribuan orang bergegas, ada yang santai saja, tapi nyaris tak saya lihat ada LGBT, kecuali sepasang.Di jalur jalan kaki ini, tersedia lapak permanen untuk jualan buah tangan dan kartu pos. Juga esk krim. Tak jauh dari hotel, ada store Barca. Original. Harganya termurah satu juta rupiah per kaos. Apa saja soal Barca dijual di sana. Saya tentu masuk ke sana dan berfoto di depannya. Selebihnya, lihat-lihat.

Juga ada teater di sana ada pertunjukkan seni Eropa, terutama Spanyol. Sebelahnya adalah swalayan makanan. Saya tak kuat menelurusi jalur jalan kaki itu karena sedemikian panjangnya, kecuali ke arah selatan. Di situ ada taman yang luas dan patung-patung dari zaman lampau. Ketika malam saya ke sana, ada demo, sepertinya sedang mendukung Ukraina. Liputan pers saya lihat begitu banyak, termasuk live dari lokasi.Di semua negara Eropa yang pernah saya kunjungi, di fasilitas umum berserakan puntung rokok, tapi kala pagi, semua bersih lagi. Di Amsterdam, kala malam sampah berserakan di jalan bersamaan dengan berboks-boks atau karung sampah dari toko makanan dan suvenir. Tapi itu tadi, pagi besih lagi. Jalan disapu dengan mobil khusus. Di Eropa inilah antara lain saya temukan tong sampah plastik raksasa yang begitu banyak, tapi bukan kontainer yang penuh berhari-hari tak diambil.

Tentu saja, toilet umum, di beberapa gerai makanan, pakai password. Hanya untuk pelanggan. Saya sering memerlukannya, karena dingin, meski baju berlapis-lapis ditambah jaket. Tetap saja terasa dingin.Taman kota, kecil saja, di belakang hotel pula, tapi ramai yang duduk. Juga ramai yang lewat. Saya sudah tak di sana, tapi berjalan bersama arus manusia ketika malam telah sempurna di Barcelona. Capek, saya kembali ke hotel, menyeduh kopi, nikmat kopi dimanapun, tetap sama. **

Tag:
Bagikan

Opini lainnya
Terkini