Ke Belanda, Saya Terlantar 4 Jam 2 Hari

Foto Harian Singgalang
×

Ke Belanda, Saya Terlantar 4 Jam 2 Hari

Bagikan opini

"Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan." (Al Mulk 15)Malam telah sempurna di Amsterdam, Belanda. Beberapa menit lagi akan Rabu (22/2). Saya memandang pohon-pohon yang gugur dan kemudian dililiti lampu hias. Ini, menjadi kawan bagi hati siapa saja yang sedang sepi.

Suhu 7 derajat. Pelancong berjaket tebal masih ramai. Mereka entah darimana. Saya coba menikmati derau angin dingin ini sekejap guna melupakan hal pahit yang tadi siang terjadi.Kisahnya:

Pesawat Qatar yang berbadan lebar itu mendarat mulus di Bandara Schiphol, di sini pula saya tertahan sekitar 4 jam.Visa saya bermasalah, kacau benar ini.

Antre hampir satu jam, ketika mau dicap malah, batal. Saya masuk ke Belanda memakai visa Portugal. Maka saya diarak ke ruangan khusus dan diperiksa oleh petugas imigrasi, seorang perempuan yang tingginya dapat Anda bayangkan. Masih muda. Kemudian silih berganti oleh dua lainnya.Saya jelaskan, visa tersebut didapat jauh lebih singkat jika diurus lewat Kedubes Belanda. Di Jakarta ketika saya urus, kedubes Belanda sedang ribet karena banyaknya permintaan visa. Tentu jawaban saya tidak memuaskan.

Lalu saya ditanya soal apa agenda, mana tiket ke Lisabon, dimana menginap dan: berapa uangmu. Banyak lagi, sampai agenda ke Leiden dan urusan dokumen Semen Padang.Terpaksa saya jelaskan bahwa pabrik itu didirikan oleh penjajah Belanda pada 1910 dan dokumennya justru ada di Belanda.

Tak cukup juga. Ia menelepon DR Suryadi tapi tidak nyambung. Akhirnya Pak Dubes memerintahkan stafnya ke bandara. Ini terjadi karena anggota DPR Andre Rosiade menelepon Dubes.Saya bisa keluar. “Tapi jika tahun depan Anda datang lagi mesti dengan visa Belanda”

“Kalau begitu dua pun bisa saya buat,” jawaban saya membuat petugas imigrasi tertawa. Kami adu tos dan bersalaman.Empat jam saya tertahan di bandara gara-gara visa.

Visa itu pula yang membuat saya telat berangkat dua hari. Direktur Keuangan Semen Padang Oktoweri dan Humas Nur Anita Rahmawati lebih dulu punya visa Portugal dari saya, meski saya duluan mengurus di Kedutaan Portugal. Apa pasal?Petugasnya lupa karena urusannya yang padat. Maka terlantarlah saya 4 jam 2 hari, terbalik 2 hari 4 jam.

Pak Tony dari kedubes tersenyum manis ketika saya menyalaminya.“Terima kasih, Pak,” kata saya.

Saya tahu dari beberapa orang, wisatawan Indonesia banyak yang masuk dengan visa non Belanda.Tapi, yang Portugal tidak banyak. Dubes Indonesia untuk Belanda Yang Mulia Mayerfas, sudah menyampaikan kepada saya sepekan sebelum ini, jika visa Portugal, maka mesti ada bukti kunjungan ke sana.

Tag:
Bagikan

Opini lainnya
Terkini