BBC London dan Radio Transistor Bapak

Foto Harian Singgalang
×

BBC London dan Radio Transistor Bapak

Bagikan opini

Kendati bukan seorang pejabat atau politikus, almarhum bapak orangnya paling update kalau soal berita. Pekerja kelas bawah dengan gaji dibawa pulang sebagai abdi negara di Padang tiap bulan pas-pasan untuk menghidupi keluarga yang tinggal di rumah 6x12 meter.Pilihan sumber beritanya BBC London siaran Indonesia. Kalau surat kabar berlangganan yakni Pos Kota. Secara tidak langsung, dulu bapak telah mengajarkan kepada anak-anaknya untuk mempercayai sumber berita yang kredibel.

Sejak saya masih anak-anak, belum bisa membaca bahkan baru bisa berjalan saat itu, sudah menyaksikan bapak yang tak pernah ketinggalan dengan siaran-siaran dari BBC London ini. Setiap jam setengah delapan malam kalau tidak salah.Biasanya habis bekerja membuat keranjang dari bamboo pada senja hari, habis mandi bapak sudah duduk di kursi sambil menenteng radio transistor frekuensi masih SW. Beberapa menit sebelum siaran BBC London dimulai, baca Koran dulu. Setelah beberapa lama kemudian menyalakan radio pas jam siaran BBC London siaran Indonesia dimulai.

“Teng…teng…teng…,” suara dentang jam big bend di London, Inggris akan menjadi intro penanda siaran dimulai. Lalu penyiarnya akan membacakan sari berita penting.Radio transistor bapak kalau masih ada atau nyala, mungkin jadi barang langka. Punya tiga knop. Pencari gelombang, tone dan volume.

Ini gara-gara saya. Suatu ketika, radionya rusak. Tidak mau menyala. Bapak sedih karena tak bisa mendengarkan siaran kesayanganya. Saya sebagai anak STM jurusan elektronika walau masih belajar, tertantang untuk meperbaiki.Berbekal sedikit pengetahuan, akhirnya radio sudah saya selesai. Bagus kembali. Namun tak lama, karena radio tua, atau karena saya yang tak bisa, radio transistor bapak rusak lagi. Akhirnya “tiarap” tak bangkit-bangkit lagi. Maaf pak…

Mungkin karena maklum, bapak lalu menyuruh saya beli radio baru. “Mereknya National, yo. Kalau tak ada, ndak usah dibeli. Ada gelombang SW-nya,” pesan bapak. Berangkat ke Blok A Pasar Raya Padang, lantas saya beli radio yang dipesan bapak.Sejak saat itu, radio National pesanan bapak jadi teman tiap malam mendengarkan radio. Sampai bapak dipanggil Yang Maha Kuasa pada 2010.

BBC LondonSetelah mengudara 73 Tahun, Radio BBC News Indonesia tidak ada lagi mulai Jumat, 30 Desember 2022. Selain alasan penghematan, penutupan siaran radio ini adalah bagian transisi dari siaran analog menuju digital secara penuh.

Kendati demikian, masyarakat bisa mengakses artikel dan berbagai video menarik, tetap dapat disimak pada layar ponsel dan komputer di situs BBC Indonesia.com dan sejumlah platform media sosial.Sejak mengudara pertama kali pada 30 Oktober 1949, lima tahun setelah Indonesia merdeka, BBC News Indonesia - dulu bernama BBC Siaran Indonesia - menjadi bagian kehidupan masyarakat dalam mendapatkan berita.

"Teng, teng, teng..." Dentang jam raksasa Big Ben di pusat Kota London. Lalu suara sang penyiar terdengar empuk di telinga: "Inilah BBC Siaran Indonesia yang dipancarkan langsung dari London.""Tet, tetet, tetet..." Latar musik Trumpet Concerto (3rd Movement) yang digubah komposer legendaris, Franz Joseph Haydn, melengkapi. Suara-suara ini menjadi penanda khas BBC Siaran Indonesia - kelak musik pembuka ini berganti beberapa kali, seiring zaman yang terus berubah.

"Langkah penghentian siaran ditempuh BBC World Service sebagai upaya penghematan sekitar £28,5 juta atau sekitar Rp537 miliar," kata editor BBC News Indonesia, Jerome Wirawan, Jumat (30/12).Konsekuensinya, penghentian siaran radio dilakukan di sejumlah layanan bahasa, termasuk BBC Arab, BBC Persia, dan BBC China.

"Jadi, bukan hanya BBC News Indonesia yang menghentikan siaran radio," papar Jerome kepada saya, dalam siaran terakhir.Kemajuan teknologi terus merambah segala lini. Harus beradaptasi dengan kemajuan zaman. Kalau tidak terlindas. Kalau rindu, suara dentang jam bigben dan suara penyiar BBC cari di Youtube mungkin ada. (***)

Tag:
Bagikan

Opini lainnya
Terkini