Mendarat di Hang Nadim, Selamat Datang di Batam

Foto Harian Singgalang
×

Mendarat di Hang Nadim, Selamat Datang di Batam

Bagikan opini

Oleh Khairul JasmiBatam: senja jatuh dari laut di sini. Sepertinya kota ini sudah menggeliat lagi sehabis Covid-19. Saya rindu-rindu tanggung pada jalannya yang bagus dan sekarang makin lebar.

"Sudah ramai lagi, Pak," kata Talabu, sopir yang membawa dari Bandara Hang Nadim saya ke Swiss-Belhotel Internasional, di Harbour, Batam, Ahad (13/11) sore.  Bandara itu, memang belum terlalu sibuk, tapi sudah tampak geliatnya. Namanya diambilkan dari nama Laksamana Hang Nadim dari Kesultanan Malaka. Landasan pacunya 4.25 meter terpanjang di Indonesia dan kedua di Asia Tenggara setelah Kuala Lumpur.Berjarak 22 Km dari pusat kota, mulai beroperasi sejak 1984 dan 5 tahun kemudian membuka penerbangan internasional. Bandara itu adalah pintu kedua bagi rumah kedua orang Minang perantauan di sana.

Mobil yang saya tumpangi bergerak mulus ke pusat kota. Dan ternyata jalan tidak lagi macet.“Diperlebar walikota Pak, " kata sopir. Tak lama saya sampai ke hotel, saya lihat turis dari Singapura dan Malaysia masuk silih berganti ke hotel ini.

Warga Singapura selain liburan juga berbelanja kebutuhan hari-hari. Datang dengan satu koper, pulang dua koper, isinya kebutuhan dapur. Murah dan segar. Sedang dari Malaysia sama, pulang dengan dua koper, isinya pakaian muslim.Malam datang, menyempurnakan kemegahan lampu-lampu di kota yang punya 275 hotel tersebut. Ada 1.043 restoran. Sepanjang September saja, menurut catatan BPS setempat, tercatat 78.498 wisman datang ke Batam. "Ini naik 30,29 persen dibanding Agustus 2022," tulis Antara. Tentu saja yang banyak datang turis dari Singapura bahkan mencapai hampir 60 persen. Ini dimungkinkan karena  jaraknya memang hanya sejengkal. Warga Indonesia juga banyak ke sana via Batam. Detailnya seperti ini: Wisman berkebangsaan Malaysia  10.118 kunjungan, India 3.075 kunjungan, China 1.365 kunjungan, Philipina 1.195, Inggris  616 kunjungan, Australia  564 kunjungan, Amerika Serikat  554 kunjungan. "Kemudian Jepang 429 kunjungan serta wisman berkebangsaan Jerman sebanyak 193 kunjungan," sebagaimana disiarkan Antara. Mereka rata-rata menginap selama dua hari satu malam.

Memang Batam mulai menggeliat, tapi belum seramai dulu. Kota yang dibangun BJ Habibie ini, didiami sekitar 1,1 juta jiwa, dengan luas 1.595 Km. Batam terdiri dari Pulau Batam, Rempang dan Pulau Galang yang terkenal karena pengungsi Vietnam itu.Lalu ada Jembatan Barelang yang menghubungkan ketiga pulau tersebut. Jembatan itu dibangun memakai Semen Padang.

Batam adalah pulau orang-orang Selat bersuku Melayu. Mereka sudah di sini sejak 231 Masehi.  Di Pulau inilah Hang Nadim anak pejuang tak tertirukan, Hang Jebat. Tokoh ini  juga putera angkat Hang Tuah. Tentu saja kecamuk 1511 ketika Malaka jatuh ke tangan Portugis membuat pejuang-pejuang Melayu mendidih. Setidaknya tiga kali Hang Nadim menyerang Portugis dan yang terakhir Laksamana ini menang.Batam berada pada gugusan Kepulauan Riau. Satu dari 329 pulau antara Selat Malaka dan Singapura. Nama pulau Batam tercatat dalam Traktat London. Pada 1980an menjadi otoritas, bagai gula yang kemudian dikerubungi semut. Traktat London adalah perjanjian antara Belanda dan Inggris pada 1824. Intinya tukar-menukar tanah yang dijajah masing-masing bangsa itu. Salah satu isinya, " Britania setuju untuk tidak mendirikan kantor perwakilan pada Kepulauan Karimun, atau Pulau-pulau Batam, Bintan, Lingga atau pulau-pulau lain yang terletak sebelah selatan dari Selat Singapura atau membuat perjanjian dengan penguasa daerah dst."

Kota dan pulau Batam inilah saya berada sekarang untuk sebuah urusan. Yang pertama tentu saja jumpai adik saya dulu, urusan kemudian. Saya keluar kamar hotel, untuk menikmati malam, melihat turis yang melihat-lihat. Menyaksikan sopir urang awak yang mulai agak sibuk. Yang pasti sejak 1980-an sampai sekarang penerbangan Padang-Batam, tak pernah berhenti. Yang berhenti justru penerbangan internasional, namun sekarang sudah mulai lagi kabarnya dari Korea.Selamat malam Batam (*)

Tag:
Bagikan

Opini lainnya
Terkini