Gelombang Bersih-bersih Polri

Foto Harian Singgalang
×

Gelombang Bersih-bersih Polri

Bagikan opini

KASUS Fredy Sambo dijadikan sebagai memontum oleh Kapolri untuk bersih-bersih, karena kasus Sambo mengungkap berbagai hal yang tak hanya soal pembunuhaan, tapi juga masalah adanya dugaan geng yang mengelola dana non bugeter lewat satgassus yang dipimpin Sambo.Kita sudah menyaksikan dilayar kaca televisi dan koran-koran lebih dua bulan ini tentang kasus Sambo terlibat pembunuhan kepada ajudannya Yushua. Kasus model ini agaknya pertama kali terjadi. Namun, kasus yang menyeret nama sejumlah petinggi polri dihukum di pengadilan sudah banyak.

Tak kala Presiden Soeharto pada tahun l978, usai sidang umum MPR, sempat ‘panik’ mencari Jenderal polisi menggantikan Kapolri Jenderal pol Widodo Budidarmo. Widodo diganti karena bawahannya Letjen pol Siswadji divonis pengadilan militer 8 tahun penjara karena terlibat kasus korupsi di mabes polri.Terbongkarnya kasus korupsi bernilai 4,6 milyar [kurs dolar AS Rp.800] berkat tangan dingin mantan Kapolri Hoegeng Imam Santoso yang mengirim memo kepada Kapolri Widodo. Hoegeng mempertanyakan kemewahan sejumlah jenderal polisi yang dilihat dengan kasat mata di Jakarta. Atas memo Hoegeng itu, Kapolri Widodo Budidarmo, menyikapi dengan cepat dan melakukan penyelidikandan penyidikan.

Benar memang, Letjen pol Siswadji, cs, dinyatakan terlibat. Panglima ABRI Jenderal TNI Maraden Pangabean, marah besar sebelum melapor kepada Pak Harto. Kata Pengabaian, bagaimana tak semua jenderal-jenderal itu yang terseret kasus korupsi ini. Namun, Laksamana Soedomo sebagai Pangkopkantib  menyatakan bahwa yang terlibat itu ada 14 jenderal polisi. Selesai Panglima ABRI dan Pangkopkantib berunding, Jenderal Pengabaian melapor hal ini kepada Pak Harto, Pak Harto juga bertanya tentang keterlibatan Kapolri Widodo dan Jwnderal pengabean menyatakan Kapolri bersih dari kasus ini.Tiba saatnya Kapolri Widodo akan mengakhiri masa tugasnya, kepada jenderal polisi mana akan menjadi Kapolri berikutnya. Dari dalam memang sulit, Pak Harto teringan kepada seorang duta besar di Jerman Barat, Jendereal polisi Awaloeddin Djamin dan 24 September 1978 putra Padang ini dilantik jadi Kapolri dengan tugas bersih-bersih polri.

Kapolri Awaloeddin Djamin berhasil memenuhi harapan presiden Soeharto dalam tugasnya.Seiring perkembangan bangsa ini, lewat undang-undang no 2 tahun 2002, polri berpisah dengan TNI. Regulasi akan kemajuan polri dalam pelayanan, mengayomi dan penegakan hukum dilakukan sedemikian rupa. Begitu juga soal anggrannya berupa fasilitas dan tunjangan reumanisasinya juga diberikan negara agar polisi kita bisa lebih profesional dalam menjalankan tugasnya.

Jumlah polisi kita memang belum sebanding dengan jumlah penduduk bangsa kita. Namun secara bertahap jumlahnya kini lebih dari 420 ribu dan jumlah ini menyesuaikan dengan kemampuan keuangan negara. Kemajuan dunia dan bangsa Indonesia, agaknya undang-undang kepolisian kitaq yang sudah berusia 20 tahun ini sudsah saatnya dilakukan revisinya, agar segala kekurangan yang terjadi bisa meningkatkan profesional polsi kita.Bersih-bersih polisi sudah silih berganti diulakukan dari Kapolri ke Kapolri berikutnya. Kita juga diingatkan padsa KAapolri Jenderal Soesanto yang sangat peka akan pemberantas judi dan penyeludupan. Begitu juga Kapolri Kapolri Jenderal polisi Sutarman hanya memakai toyota Innova  sebagai mobil dinasnya.

Langkah baik yang dilakukan dari Kapolri ke Kapolri berikutnya, kita lihat belum begitu baik diikuti jajarannya dan masih banyak yang mengingkarinya lewat tontonan kemehanan. Hal lain yang sangat fudemental dilakukan Kapolri Jenderal polisi Listyo Sigit Prabowo adalah pesisinya, prediktif, responsibilesive,tranparsi dan berkeadilan, disamping tribrata polisi.Selain program presisi ini polisi dalam tugasnya, Kapolri kita ini juga memberikan sentuhan moral dibidang keagamaaan yangbrau-baru ini didakan MTQ nasional si tingkat lingkungan Polda, pesertanya 738 orang. Tahun depan Kapolri berharap  MTQ ini bisa diikuti 10 kali lipat. Tujuan MTQ ini diadakan agar Polri kedepan lebih humanis dan meningkatkatkan keiimanannya dan dalam pellayan ditengan masyarak bisa lebih baik. Begitu juga penerimaan anggota polri bvias diterima dari lulusan psentern. Ini terobosan yang patut kita banggakan.

Dalam upaya bersih-bersih dengan segala tempaan pendidikannya, kita dan apalagi Kapolri Jenderal pol Listiyo dikejutkan dengan kasus Ferdy Sambo. Agaknya bukan kasus dengan kasus pembunuhan kepada anak buahnya yang rendahan brigadir Jushuha. Namun yang mengejut lagi soal keterlibatan sederet oknum polisi yang beritanya melebihi kasus pidana Komjen susno Duaji, kasus pidana Irjen Budi Santoso kasus Sirmulator SIM dan kasus dubes Malaysia yang melibatkan mantan Kapolri serta kasus Irjen Napoleon Bonaparte.Sederet oknum jenderal sudsah berada dalam bui, diduga Irjen Ferdy Sambo jugta segera menyusul di persidangan pengadilan negeri Jakarta Selatan bergulir. Bersih -bersih usaha Kapolri Listiyo Sigit Prabowo, kita yakini akan membuahkan hasil guna menatap polisi kita yang lebih baik. Langkah Kapolri untuk membenahi dengan segala kekurangtanyang terjadi dalam kasus Sambo, selain mewah dan juga punya geng tersendiri dalam tuduhan itu, kita yakini semuanya akan dibereskan dalam waktu yang tak terlalu lama. Kita tentu memberikan dukungan penuh kepada upaya Kapolri kita ini.(*)

Tag:
Bagikan

Opini lainnya
Terkini